Lajnah Falakiyah PWNU DIY Saksikan Gerhana Bersama Warga



YOGYA - Tanggal 9 Maret 2016 beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami peristiwa alam yang sangat langka terjadi, yaitu gerhana matahari total (GMT).
Ada sekitar 10 propinsi atau 11 daerah di Indonesia yang akan dilewati jalur GMT.
Sedangkan Wilayah Propinsi DIY dan sekitarnya hanya mengalami gerhana matahari sebagian, yaitu sekitar 84 persen yang akan dimulai pukul 06.20, puncak 07.23 dan berakhir 08.35 WIB.
Menyongsong fenomena langka itu, Lajnah Falakiyah (LF) PWNU DIY menyelenggarakan salat gerhana matahari atau Salat Kusuf dan pengamatan gerhana matahari bersama warga di beberapa lokasi.
Diantaranya adalah di Alun-alun Utara Yogyakarta untuk LF PCNU Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Jogja Astro Club (JAC), masjid Krapyak Lor untuk LF PCNU Sleman, Masjid Darul Hikmah kompleks Kecamatan Depok untuk MWC NU Depok, Pantai Glagah untuk LF PCNU Kulon Progo, Gedung Bapendan Wonokromo Pleret untuk LF PCNU bantul, masjid Pondok Pesantren Darul Qur’an untuk LF PCNU Gunung Kidul dan beberapa lokasi lainnya.
Ketua LF PWNU DIY, KH. Ir. Djawahir Fahrurrozi, M.Sc. Mengatakan bahwa kegiatan ini sangat penting untuk warga karena disamping hal ini merupakan peristiwa yang sangat langka terjadi juga sebagai sarana untuk beribadah, bertafakkur, belajar dan menghayati ayat-ayat kauniyah Tuhan, juga untuk memverifikasi metode hisab yang dipakai dalam menentukan waktu gerhana matahari, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya.
"Jika umat Islam ingin melaksanakan Sholat Kusuf dan juga ingin menyaksikan puncaknya gerhana, sebaiknya sholat dilakukan terlebih dahulu lalu menyaksikan gerhana sehingga tidak kehilangan momentum puncaknya gerhana," tuturnya.
Disamping itu dia mengatakan untuk menjaga mata tetap aman dari bahaya ultraviolet sinar matahari, menghimbau agar warga perlu menggunakan alat pengaman, seperti kacamata gerhana.
"Alat itu dapat dibeli di beberapa tempat atau dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, seperti kaca mata las nomor 14 warna hijau yang dapat dibeli di toko-toko besi, bagian gelap dari film hasil rongten yang dirangkap dua, atau film asa 100 atau 200," jalasnya.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar