Garis Kemiskinan di DIY Selama 2015 Naik 8,31 Persen


BANTUL - Garis kemiskinan di DIY selama 2015 mengalami kenaikan sebesar 8,31 persen dengan pengaruh terbesar datang dari komoditi makanan.
Sedangkan jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 47,03 ribu jiwa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bambang Kristianto mengatakan, garis kemiskinan di DIY pada September 2015 sebesar Rp 347.721 per kapita per bulan.
Sementara garis kemiskinan pada Maret 2015 sebesar Rp 335.886 per kapita per bulan. Dengan demikian garis kemiskinanmengalami kenaikan sekitar 3,52 persen.
"Bila dibandingkan kondisi September 2014 yang sebesar Rp 321.056 per kapita per bulan maka dalam kurun satu tahun terjadi kenaikan sebesar 8,31 persen," jelas Bambang, Jumat (8/1/2016).
Peran komoditi makanan, lanjut Bambang, terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan.
"Pada September 2015, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 70,97 persen, tidak jauh berbeda dengan September 2014 yang sebesar 71,42 persen," imbuhnya.
Sementara itu, jumlah penduduk miskin, yaitu penduduk yang konsumsinya berada di bawah garis kemiskinan, pada September 2015 di Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 485,56 ribu orang.
Bila dibandingkan keadaan September 2014 yang jumlah penduduk miskinnya mencapai 532,59 ribu orang, maka selama satu tahun terjadi penurunan sebesar 47,03 ribu jiwa.
"Tingkat kemiskinan yaitu persentase penduduk miskin dari seluruh penduduk di DIY pada September 2015 sebesar 13,16 persen. Apabila dibandingkan dengan keadaan Maret 2015 yang besarnya 14,91 persen berarti ada penurunan sebesar 1,75 poin selama setengah tahun. Sedangkan bila dibandingkan dengan kondisi September 2014 dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,55 persen, terjadi penurunan sebesar 1,39 poin," paparnya.
Dari sisi Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan pada periode September 2014 - September 2015 mengalami penurunan.
"Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung mendekati dari garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin juga semakin menyempit," pungkasnya.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar