AS Longgarkan Sanksi Kuba, Syuting Film Diperbolehkan


JakartaCNN Indonesia -- Amerika Serikat melonggarkan sanksi kepada Kuba dengan menyetujui perluasan perdagangan dengan Kuba, sehingga memudahkan sejumlah perusahaan AS untuk memproduksi film, mendanai aktivitas ekspor dan bekerja sama dalam sejumlah proyek infrastruktur publik. Perubahan ini terjadi menyusul pemulihan hubungan diplomatik antara Washington dan Havana tahun lalu, setelah lebih dari lima dekade bermusuhan. 

Saat ini, sebagian besar perdagangan AS dengan Kuba tetap dilarang di bawah embargo ekonomi AS. Namun, Presiden Barack Obama menggunakan kewenangan eksekutif untuk memungkinkan perdagangan yang tidak secara khusus dilarang oleh Kongres AS.

Perubahan ini diumumkan pada Selasa (26/1) dalam putaran ketiga pelonggaran sanski kepada Kuba, menekankan keinginan Washington untuk menciptakan peluang bisnis bagi berbagai perusahaan AS di negara komunis itu.


Para pejabat AS menekankan penerapan pelonggaran sanksi ini akan sangat bergantung pada sistem liberalisasi ekonomi Kuba. Pasalnya, sejumlah upaya AS untuk mempromosikan perdagangan di Kuba terhenti karena Kuba mengeluh soal larangan menggunakan dolar AS. 

Sejumlah bank AS juga kini diperbolehkan untuk mendanai sejumlah aktivitas ekspor, kecuali untuk komoditas pertanian dan aktivitas ekspor ulang barang yang tidak diproduksi di AS. Sebelumnya, perdagangan semacam ini harus menggunakan pembayaran tunai di muka, atau dibiayai melalui bank negara ketiga. 

Aturan baru ini juga akan memungkinkan berbagai perusahaan AS terlibat dalam sejumlah pembangunan infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi rakyat Kuba, seperti pembangunan fasilitas pengolahan air dan penyediaan energi, menurut pernyataan dari Departemen Keuangan AS. 

Kuba kini tengah berjuang memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur, menyusul sejumlah sanksi AS selama bertahun-tahun dan jatuhnya sekutu terbesar Kuba, Uni Soviet. 

"Mereka pada dasarnya mengatakan kami membuka pintu jika Anda mungkin ingin menjual ke perusahaan milik negara," kata James Williams, kepala dari organisasi Engage Cuba, yang berbasis di Washington dan mempromosikan perdagangan dengan Kuba. 

Namun, kebijakan umum soal penolakan lisensi akan berlaku untuk aktivitas ekspor yang digunakan oleh entitas milik negara, terutama yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah Kuba dan digunakan oleh militer, polisi, intelijen dan layanan keamanan Kuba.

Peraturan baru ini juga memungkinkan sejumlah perusahaan AS untuk melakukan syuting film dan program televisi di Kuba. 

Program komedi larut malam yang dipandu Conan O'Brien dan serial TV "House of Lies" produksi Showtime baru-baru ini melakukan syuting di Havana. Sementara, seri berikutnya dari film "Fast and Furious" rencananya juga akan melakukan syuting di Kuba. 

"Saya pikir Kuba akan kebanjiran kru film setelah syuting di sana disetujui," kata Williams.(ama/stu)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar