Tujuh Kasus Aktivis Mahasiswa Jogja yang Tak Kalah dari Ronny Setiawan UNJ


Denger-denger Ronny Setiawan yang menerima surat cinta dari rektor UNJ, tidak jadi kena DO. Serempak mahasiswa Indonesia mengucap hamdalah. Ia tak jadi di-DO, karena kekuatan petisi mahasiswa Indonesia yang mencapai hampir 50.000 tanda tangan. Seharusnya penggalangan suara semacam ini harus terus digiatkan, supaya mahasiswa Indonesia bisa kritis dan aktif. Sebagai rasa empati, Jogja Student mengajak untuk mengingat kembali kasus aktivisme mahasiswa Jogja yang tak kalah dari Ronny Setiawan.

1. Aktivis pers mahasiswa dipukuli panitia ospek kampusnya

Kejadian terjadi di Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Penyebabnya kemungkinkan karena sensi akibat pemberitaan yang tidak sesuai ekspektasi panitia ospek. Soalnya di dalam buletin memuat karikatur yang menggambarkan mahasiswa ospek jualan kartu perdana seperti konter pulsa. Anggota pers mahasiswa itu diintimidasi sepanjang hari, lalu sorenya dipukuli. Kejadian terjadi pada 21 September 2011.

2. Aktivis penanggungjawab buku panduan masa ta’aruf UMY

Kejadian terjadi sewaktu penerimaan mahasiswa baru tahun 2000/2001 di UMY. Korban bernama Akhmadi Yazid selaku penanggungjawab buku panduan ospek UMY tersebut. Kasusnya terjadi pada 6 September 2000 di Kampus Terpadu UMY. Penyebabnya dikarenakan ada lagu darah juang yang disatukan dengan pernyataan dari Che Guevara.

3. Penyerbuan dan perusakan kantor pers mahasiswa UIN Suka, Arena

Tiba-tiba sekretarian pers mahasiswa UIN Sunan Kalijaga diserang sekelompok orang. Diperkirakan ada 100 orang yang terlibat dalam penyerangan dan menamakan dirinya Front Pembela Islam. Kasusnya terjadi pada 18 Agustus 2000 di Kampus UIN Suka. Lhawong mahasiswa muslim di kampus Islam, kok bisa diserang Front Pembela Islam. Itu Front Pembela atau Perusak?

4. Pembicara acara Senat Mahasiswa UMY dipukuli 50 orang lebih

Aktivis pembicara diskusi panel yang diadakan senat mahasiswa UMY diserang pada 20 Februari 2000. Ada sekitar 50 orang yang memakai kaos bertulisan ekstrim kanan. Korbannya adalah Gunawan (Front Perjuangan Pemuda Indonesia), Supriyadi (Ketua Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia DIY), dan Andi Ilham (mahasiswa FISIPOL UMY). Tak hanya itu, esok harinya sekretariat senat mahasiswa UMY juga dilempari bom molotov.

5. Mahasiswa ABA Yo diserang setelah demo menolak kenaikan uang kuliah

Sekitar 20 orang tak dikenal, menyerang mahasiswa ABA Yo. Mereka diserang usai berdemonstrasi menentang SK rektor yang menaikan biaya kuliah. Alasannya para penyerang mencari aktivis Partai Rakyat Demokrasi (PRD). Penyerangan dilakukan di kampus ABA Yo Janturan kala 22 Februari 2001. ABA Yo adalah Akademi Bahasa Asing Yogyakarta yang kini berfokus pada teknologi informasi terutama sinematografi.

6. Tewasnya Moses Gatotkaca

Inilah salah satu kasus aktivisme mahasiswa Jogja yang menyisakan kesedihan paling mendalam. Moses Gatotkaca, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sanata Dharma. Ia tewas dalam demonstrasi menuntut turunnya Presiden Soeharto waktu 8 Mei 1998. Namanya diabadikan sebagai nama di sepanjang jalan Kolombo tepat di sebelah Kampus Sanata Dharma.

7. Dua aktivis mahasiswa penolak pembangunan bandara Kulonprogo

Tumbang setelah enam hari mogok makan. Kedua mahasiswa tersebut mogok makan semenjak 26 Oktober 2015. Akibatnya setelah enam hari, keduanya harus dilarikan ke Puskesmas Jetis untuk dirawat. Keduanya tergabung dalam massa mogok makan menolak pembangunan bandara Kulonprogo di halaman DPRD DIY. Mereka bernama Maulana M Zain dan Fikri M Maruf.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar