JOGJA- Jumeneng Dalem KGPAA Paku Alam X, Kamis (7/1/2016) adalah momen bersejarah bagi KBPH Suryodilogo. Dia menjadi pusat perhatian sehari itu karena resmi dinobatkan sebagai Paku Alam X, melanjutkan tahta sang ayah yang mangkat November lalu.
Meski begitu saat berhadapan langsung dengan Sultan tanpa pikir panjang sang adipati baru langsung sembah sungkem.
Kedatangan Sultan ke Pura Pakualaman sudah direncanakan sejak jauh hari. Selain karena jaraknya yang dekat, Kasultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman masih berasal dari leluhur yang sama.
Di hari-H, dengan menggunakan iring-iringan mobil berwarna hitam Sultan datang didampingi GKR Hemas dan kelima putri dan empat menantunya.
Tak seperti tamu lainnya, iring-iringan mobil berhenti tepat di muka Bangsal Sewatama yang menjadi pusat penyelenggaraan acara. Perlakuan serupa hanya dialami oleh tamu kenegaraan setingkat menteri.
Tanpa membuang waktu, Sultan keluar dari kendaraannya dan masuk area Bangsal. Pakaian takwa dengan surjan berwarna merah jambu cerah bermotif bunga menjadi pilihan busananya.
Di Bangsal Sewatama Kehadiran Sultan sedikit berbeda dengan tamu lainnya. Dia dipersilakan duduk di urutan terdepan di sisi barat. Kursinya adalah kursi khusus yang disediakan Pura Pakualaman, bukan kursi yang biasa ada untuk hajatan. Namun posisinya lebih rendah dari panggung dimana Suryodilogo akan duduk menerima tahta sebagai Paku Alam X.
Selama prosesi dimulai sikap Suryodilogo seakan tak memedulikan kehadiran Sultan. Tak ada komunikasi maupun kontak fisik. Dia serius menjalani upacara penobatan. Namun sikapnya berubah setelah Bedaya Angronakung yang menjadi penutup acara usai.
Suryodilogo yang sekarang sudah berganti nama menjadi Paku Alam X bersama istri dan kedua anaknya bergegas berjalan menuju tepi selatan Bangsal Sewatama. Tujuannya adalah menyambut Sultan yang sudah mulai bangkit dari duduknya.
Sikap abai yang ada selama penobatan berubah drastis. Saat sosok Sultan ada di hadapannya Paku Alam X langsung membungkuk dan melakukan sungkem. Baru selanjutnya mereka berjabat tangan seperti sepasang kolega.
Sultan tak banyak berucap dan hanya sekadar mengucapkan selamat seperlunya sebelum bergegas kembali masuk ke mobil yang sudah menunggu di depan Bangsal Sewotomo.
0 komentar:
Posting Komentar