AS Dakwa Peretas ISIS yang Curi Data 1.300 Personel Militer


JakartaCNN Indonesia -- Seorang warga Kosovo yang dituduh meretas data pribadi lebih dari 1.300 personel militer Amerika Serikat dan mengirimnya ke militan ISIS di Suriah hadir di persidangan federal AS di Virginia.

Kehadiran pada Rabu (27/1) itu merupakan yang pertama bagi Ardit Ferizi, 20, sejak dia diekstradisi dari Malaysia. Ia ditangkap pada Oktober atas permintaan AS.

Ferizi dipercaya merupakan pemimpin kelompok peretas internet dari Kosovo. Ia juga dituding telah meretas server komputer toko retail AS dan mencuri data pribadi dari 1.351 personel militer AS, menurut dokumen pengadilan.


Ferizi juga disebut memberi daftar tersebut kepada anggota ISIS termasuk peretas asal Inggris, Junaid Hussain, yang pada 11 Agustus 2015 mencuit, “BARU: Militer dan pemerintah AS DIRETAS oleh divisi peretasan ISIS!”

Pesan Ferizi lewat Twitter ke akun yang berafiliasi dengan ISIS menunjukkan bahwa ia juga menawarkan untuk membangun program komputer agar mereka bisa mem-posting propaganda yang “tak akan bisa dihapus”.

Pihak berwenang AS menyebut kasus Ferizi yang pertama saat ia ditahan tahun lalu. Namun ia merupakan satu dari setidaknya 79 individu yang didakwa oleh AS atas kejahatan yang terkait dengan ISIS dalam dua tahun terakhir.

Seorang penerjemah Albania telah ditunjuk untuk jadwal Ferizi selanjutnya pada Jumat besok.

Ferizi menghadapi ancaman penjara maksimum 35 tahun jika terbukti bersalah.


(stu)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar