Jaksa Intelijen Gali Informasi dari Eks Ketua Gafatar


JakartaCNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Mahful M. Tumanurung mendatangi gedung Kejaksaan Agung, Jumat (29/1). Ia memenuhi undangan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen yang juga Wakil Ketua Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Adi Toegarisman.

Mahful datang ke Kejagung didampingi dua eks anggota Gafatar, perwakilan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), dan Aliansi Bhinneka Tunggal Ika. Ia mengatakan diundang untuk memberi informasi terkait bekas organisasinya itu kepada Adi.

"Kami ingin meluruskan semuanya, bukan seperti yang beredar selama ini. Kami hanya ormas biasa. Terima kasih sudah diundang supaya bisa menjelaskan," kata Mahful di Kejagung, Jakarta.


Saat bertemu Adi, ujar Mahful, ia menjelaskan bahwa organisasinya tidak pernah berniat mendirikan negara sendiri di wilayah Indonesia. Ia juga berkata Gafatar sesungguhnya bukan ormas yang bergerak di bidang keagamaan.

"Kami tidak ingin membuat negara. Kami murni ormas yang ingin bercocok tanam," ujar Mahful.

Sampai saat ini sudah ada 1.886 warga eks Gafatar yang dievakuasi dari Kalimantan melalui jalur laut. Mereka dibawa ke Pulau Jawa menggunakan tiga kapal laut yang merapat di Semarang dan Jakarta.Mahful sempat menyampaikan harapannya kepada Adi untuk para mantan anggota Gafatar. Ia ingin pemerintah, termasuk Tim Pakem, memperjuangkan keadilan bagi eks Gafatar agar dapat memperoleh kembali harta dan masa depan mereka.

Mahful bahkan meminta agar eks Gafatar dapat dikembalikan ke Kalimantan setelah beberapa hari ini mereka dipulangkan ke daerah asalnya oleh pemerintah.

"Saya minta aset-aset kami dikembalikan. Harapan kami supaya Tim Pakem bisa mengambil sikap yang bijak dan adil sehinggga teman-teman bisa kembali ke kehidupan yang sudah terampas masa depannya di Kalimantan. Syukur kalau kami bisa dikembalikan ke Kalimantan," ujar Mahful.


Terdapat pula 1.418 warga eks Gafatar yang sudah dipulangkan Pulau Jawa menggunakan moda transportasi pesawat terbang pada 22-24 Januari lalu.


(agk)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar