2015, Pendapatan Freeport Anjlok dan Rugi Membengkak


JakartaCNN Indonesia -- Sepanjang 2015 lalu, induk usaha PT Freeport Indonesia yaitu Freeport-McMoRan Inc (FCX) mengalami penurunan pendapatan sebesar 25,93 persen menjadi US$15,87 miliar dibandingkan pendapatan 2014 sebesar US$21,43 miliar. 

Anjloknya pendapatan akibat rendahnya harga komoditas pertambangan serta minyak dan gas bumi (migas) membuat perusahaan tambang asal Amerika itu menderita rugi bersih US$12,23 miliar, membengkak 840,76 persen dibandingkan kerugian tahun sebelumnya US$1,3 miliar.

Richard C. Adkerson, Presiden dan Chief Executive Officer FCX menyatakan penurunan harga komoditas yang kembali terjadi pada kuartal IV 2015 memberi pengaruh buruk terhadap kinerja perusahaan sepanjang tahun lalu. 

Ia mencatat harga tembaga pada pasar spot selama tiga bulan terakhir di 2015 rata-rata US$2 per pound, atau 15 persen lebih rendah dibandingkan harga pada kuartal sebelumnya. Selain itu, harga jual minyak pada indeks Brent yang digunakan FCX juga turun 37 persen menjadi US$30,5 per barel.

“Pasar tembaga sedang mencari keseimbangan baru akibat kondisi perekonomian global. Terutama perlambatan ekonomi China yang mendominasi sentimen pasar modal dan berpengaruh negatif terhadap harga komoditas, termasuk tembaga,” kata Adkerson dikutip dari laman perusahaan, Rabu (27/1).

Kondisi harga komoditas yang rendah, membuat peningkatan produksi tambang Freeport di Amerika Utara, Amerika Selatan, Indonesia, dan Afrika menjadi tidak berarti. 

Laporan keuangan kuartal IV 2015 FCX menyebutkan sepanjang tahun lalu, pemilik mayoritas saham Freeport Indonesia sejak 1967 berhasil memproduksi tembaga sebanyak 4,01 miliar pounds. Naik 2,82 persen dibandingkan produksi 2014 sebanyak 3,9 miliar pounds.

Kemudian produksi emas tercatat naik 3,54 persen menjadi 1,25 juta ounces dari sebelumnya 1,21 juta ounces sepanjang 2014.

Sepanjang 2015, FPX hanya mengalami penurunan produksi komoditas molibdenum menjadi 92 miliar pounds dari sebelumnya 95 miliar pounds, serta komoditas minyak menjadi 144 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) dari sebelumnya 156 MBOEPD. (gen)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar