Kisah Unik Perjodohan Manusia


JakartaCNN Indonesia -- Orang bilang rezeki, umur, dan jodoh ada di tangan Tuhan. Ngomong-ngomong jodoh dalam arti luas, bukan hanya soal laki-laki dan perempuan berpasangan, tetapi jodoh dalam arti luas, seperti orang yang cocok satu sama lain.

Syaidina Ali berkata yang berarti kalau engkau ingin tahu seseorang menyukaimu atau tidak, tanyakan hatimu sendiri. Kenapa begitu?

Karena Rasulullah SAW bersabda, dulu sebelum semua makhluk diwujudkan dalam bentuk fisiknya di dinia ini, ada alam lain yang namanya alam arwah, alam ruh-ruh, nyawa-nyawa, dikumpulkan di situ.

Ruh-ruh itu dikelompok-kelompokkan. Jika ruh dalam alam arwah adalah ruh yang sudah mengenal satu sama lain, maka di dunia akan berjodoh, rukun, dan cocok satu sama lain. Ketika di dalam alam arwah itu sudah tidak cocok dengan kelompoknya, nanti pada waktu di dunia tidak akan ketemu, tidak akan cocok.

Maka bisa dijumpai perjodohan dalam arti luas, orang yang berjodoh yang unik di dunia ini. Misal, mungkin saja seorang Soekarno yang seumur hidup menjalani pendidikan Barat bisa cocok dan sehati dengan orang seperti Abdul Wahab Hasbullah yang seumur hidup menjalani pendidikan pesantren. Ini perjodohan. Banyak contoh perjodohan lain yang tidak kalah uniknya.

Di Jombang, ada seorang kyai bernama Bisri Samsuri. Beliau diambil menantu oleh Kyai Hasbullah. Menikah dengan Ibu Khadijah binti Hasbullah. Di kemudian hari, Kyai Bisri Samsuri yang menantunya Kyai Hasbullah menjadi besan dengan kyai lain yang bernama Hasbullah juga.

Beliau mengambil menantu bernama Iskandar bin Hasbullah. Kyai Bisri Samsuri punya putra lain bernama Kyai Azis, Azis Bisri. Kyai Azis mengambil menantu kyai yang namanya Azis juga, Azis Mashuri.

Suatu kali Kyai Azis Bisri dan Kyai Azis Mashuri datang ke suatu acara naik becak berdua. Saat becak datang, yang ditumpangi dua orang dengan nama yang sama-sama Azis, langsung disambut seorang kerabat bernama Kyai Amanullah.

Kyai Amanullah langsung teriak, “Oii, itu tukang becak namanya Azis juga apa enggak?”(rdk)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar