Mahathir Mohammad dan Memori Indah tentang Soeharto
Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- "Sebelum saya bertemu langsung dengan Presiden Soeharto, saya selalu mengikuti perkembangan dari berbagai kebijakan yang dijalankan oleh pemerintahan beliau. Saya merencanakan apabila nanti diangkat menjadi Perdana Menteri, maka kunjungan luar negeri saya yang pertama kali adalah kepada Presiden Soeharto."
Kutipan tersebut merupakan goresan tangan dari Mahathir Mohamad yang tertera dalam buku Pak Harto, The Untold Stories. Rencana itu akhirnya terwujud ketika Mahathir mengambil alih jabatan Perdana Menteri Malaysia dari tangan Hussein On pada 1981.
Pertemuan pertama itu pun menorehkan kesan mendalam bagi Mahathir. Ia ingat betul bagaimana Soeharto menyambutnya dengan upacara kehormatan hingga diantarkan langsung ke kamar tamu di Istana Negara.
"Saya melihat setiap ucapan dan tindakan yang dilakukan Pak Harto benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Walaupun Pak Harto memiliki latar belakang sebagai tentara, ia tidak menunjukkan sikap yang sombong dan kalimat-kalimat yang keras. Bahasanya juga baik sekali," tulis Mahathir.
Kedua pemimpin terlama di masing-masing negara ini pun menjalin hubungan yang dekat. Menurut Mahathir, mereka sudah seperti sahabat. KepadaCNN Indonesia.com awal April lalu, Mahathir pun menuturkan kembali kekagumannya kepada Soeharto.
"Saya biasa dengan dia. Setelah menjadi Perdana Menteri, saya beberapa kali bertemu dengannya. Kita ada perbincangan antara sahabat. Dekat," tutur Mahathir sambil tersenyum.
Matanya menerawang ke arah jendela tempat kerjanya di Putrajaya, Malaysia. Ia mengenang bagaimana ia sangat mengagumi cara Soeharto memimpin dan mengubah Indonesia menjadi negara besar.
"Saya menghormati Bapak Soeharto karena dia mengubah Indonesia dari negara yang mempunyai banyak masalah di zaman Soekarno. Dia dapat menguatkan perpaduan di kalangan banyak suku di Indonesia. Ini bukan suatu negara yang mudah diperintah, tapi setelah Soeharto mengambil alih, Indonesia tidak terpecah," katanya.
Kendati demikian, Mahathir juga tidak menutup mata terhadap adanya berbagai kesalahan dalam masa pemerintahan Soeharto. Namun, ia menganggap itu merupakan hal wajar.
"Ada masalah sedikit di Aceh, tapi umumnya dia berhasil mengganti citra Indonesia menjadi lebih maju. Ya, memang ada hal yang tak benar dilakukan. Di mana-mana pemimpin juga begitu," katanya sambil sesekali mengangguk kemudian melipat tangannya.
Bukan hanya politik
Tak hanya itu, kedekatan antara Soeharto dan Mahathir sebenarnya sudah melampaui urusan politik biasa. Tokoh yang akrab disapa Dr. M ini beberapa kali berkunjung ke Indonesia hanya untuk berjumpa dan bercengkrama dengan Soeharto.
"Saya ingat makan makanan yang disukai oleh Pak Harto adalah gudeg. Di Yogyakarta. Sedap juga," ucapnya sambil menyunggingkan senyum, menegaskan setiap kerut di pria yang sudah menjalani hidup selama sembilan dekade ini.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar