Puluhan Kapal Antar Tuan Meninu di Selat Larantuka


Larantuka, Nusa Tenggara TimurCNN Indonesia -- Kapal-kapal laut pembawa penumpang dari pulau-pulau seberang Larantuka mulai memasuki selat Larantuka sejak sekitar pukul 11.00 WITA. Kapal yang biasanya dijadikan angkutan laut ataupun kapal nelayan dan sampan itu ditumpangi umat Katolik dari berbagai penjuru. 

Laut di depan Kapela Tuhan Meninu menjadi tujuan mereka. Sebuah perarakan yang mengusung patung bayi Yesus akan melintasi laut menuju Gereja Katedral di tengah kota Larantuka. 

Peziarah di Laut Larantuka sedang bersiap untuk mengikuti prosesi laut mengantar Tuhan Meninu dalam peringatan Jumad Agung, Tri Hari Suci Paskah, Jumat, 25 Maret 2016. (CNN Indonesia/Megiza)
Di bibir Taman Doa Tuhan Meninu, ribuan peziarah dan warga Larantuka juga bersiap untuk menghantar prosesi. Dari dalam kapel terdengar nyanyian-nyanyian doa. Sebuah ritual yang dilakukan umat Katolik Larantuka pada Jumad Agung. 

Di bawah terik matahari bagian timur Indonesia, para peziarah bertahan lebih dari satu jam di tengah laut demi mengikuti upacara di awal Tri Hari Suci Paskah itu. 

Pada bagian dek kapal-kapal, terlihat tak hanya diduduki oleh peziarah pria, namun juga remaja wanita. Mereka terlihat sudah akrab dengan angin laut Larantuka. 

Di bagian depan kapal-kapal peziarah itu, beberapa perahu motor milik Kementerian Perhubungan juga terlihat melakukan penjagaan. Kali ini, Kemenhub menurunkan tiga kapal Navigasi yaitu, Bimasakti dari Surabaya, Mina dari Kupang dan Mizan dari Benoa, sebagai armada untuk warga atau wisatwana yang ingin menyaksikan prosesi.

Staf Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Pieter Jomia mengatakan Kementerian Perhubungan menurunkan pengamanan khusus utama acara Semana Santa tahun ini. 

"Mengingat terjadinya musibah tahun 2014, dari Kementerian menurunkan tiga kapal navigasi dan enam kapal Kesatuan Pengaman Laut dan Pantai," katanya kepadaCNNIndonesia.com, Jumat (25/3).

Prosesi antar Tuhan Meninu di laut ini telah menjadi upacara adat Tri Hari Suci Paskah yang hanya dilakukan di Larantuka. Arak-arakan patung bayi Yesus nantinya akan berhenti di Pantai Kuche. Setibanya di sana, patung akan langsung diarak ke gereja.

Di tempat berbeda, selang satu jam kemudian, perarakan dari Kapela Tuan Ma dan Kapela Tuan Ana akan membawa patung Mater Dolorasa dan patung Yesus. Ketiganya kelak akan disemayamkan di Gereja Katedral.


(meg)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar