Peneliti Pastikan Hubungan Virus Zika dan Guillain-Barre


JakartaCNN Indonesia -- Sebuah penelitian terbaru menemukan hubungan antara virus zika dengan sindrom yang menyebabkan kelumpuhan otot, Guillain-Barre. Guillain-Barre merupakan sindrom langka dimana sistem imunitas tubuh menyerang sistem saraf. Biasanya tidak fatal, namun bisa menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan otot.

Para peneliti di Polinesia Perancis dan Eropa menemukan 98 persen dari 42 kasus Guillain-Barre ternyata mempunyai antibodi zika.

Keberadaan antibodi zika dalam tubuh membuat peneliti menyimpulkan kalau zika berhubungan dengan Guillain-Barre. Tak hanya itu, 88 persen dari pasien pengidap Guillain-Barre ternyata mengalami gejala mirip terinfeksi zika. Gejala ini misalnya demam, nyeri sendi, serta ruam merah di tubuh. Hal ini biasanya terjadi seminggu sebelum benar-benar didiagnosis terkena Guillain-Barre.

"Penelitian tersebut dilakukan dengan baik dan jelas menunjukkan hubungan antara Zika dan Guillain-Barre di Polinesia," kata dekan Nasional School of Tropical Medicine di Baylor College of Medicine, Dr Peter J Hotez dilansir dari CNN. 

Sebelum muncul di Amerika Latin, virus zika menyebar dari Afrika dan Asia sampai ke Kepulauan Pasifik. Sejak 2013 sampai 2014 Polinesia Perancis memiliki 32 ribu kasus virus zika. Dalam periode yang sama, kasus Guillain-Barre juga meningkat.

Sebelumnya pemerintah Kolombia secara resmi mengeluarkan pernyataan kalau virus Zika memiliki hubungan dengan Guillain-Barre. Pengumuman resmi tersebut dikeluarkan pada Jumat (5/2) waktu setempat. 

Hal tersebut berkaitan dengan kematian tiga warga negara Kolombia yang positif mengidap virus Zika dan juga mengalami gejala kelumpuhan otot. 

“Ada keterkaitan antara Zika, Guillain-Barre dan kematian tiga warga Kolombia, satu orang di San Andreas dan dua lainnya di Turbo, Antioquia,” kata Menteri Kesehatan Kolombia Alejandro Gaviria, seperti dikutip dari Independent.

(chs)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar