Waspada Efek Musim Hujan di Februari 2016


YOGYA - Memasuki bulan Februari, masyarakat DIY diharap waspada terhadap bencana alam.
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Kedaruratan dan Manager Pusat Pengendalian Operasi, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Danang Samsurizal kepada wartawan Tribun Jogja, Rabu (3/2/2016).
"Biasanya puncak musim hujan di bulan Februari, namun hal ini tidak pasti mengingat dampak el nino
yang berkepanjangan sehingga kita harus siaga," ucapnya.
Ia menuturkan untuk waspada terhadap bencana-bencana alam selama musim hujan yakni tanah longsor, angin kencang, dan banjir.
"Daerah rawan longsor biasanya di kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul dan Bantul, sedangkan angin kencang biasanya di daerah Sleman dan banjir biasanya di Kota Yogyakarta." ujar Danang.
"Biasanya longsor kerap terjadi di Kulonprogo karena tanah-tanah yang pecah dan kering akibat musim kemarau, terkena air hujan dengan kapasitas tinggi sehingga tanah menjadi rawanlongsor, apalagi daerah dengan perbukitan yang curam," kata Danang.
Sebelumnya, telah terjadi bencana tanah longsor di Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo. Longsor yang terjadi pukul 07.00 WIB, Rabu (3/2/2016), tersebut merengut satu korban jiwa dan satu korban luka.
Longsoran tanah telah mengenai dua rumah warga. BPBD DIYbersama warga langsung gotong royong melakukan evakuasi korban dan pembersihan area longsor.
Menurut Danang, penyebab utama longsor disebabkan curah hujan yang tinggi sejak malam sebelumnya dan ditambah faktor seperti tanah yang curam di desa itu.
"dengan kondisi tanah yang curam, sedikit gangguan pada tanah bisa menyebabkan longsor," ujar Danang.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar