Warga Bumijo Keluhkan Tumpukan Sampah di Jalan Suryonegaran


YOGYA - Permasalahan sampah menumpuk di Jalan Suryonegaran, Bumijo, Jetis, Yogyakarta rupanya sudah berlangsung cukup lama.
Selasa (9/2/2016) sekitar pukul 10.00 WIB, sampah masih berceceran hingga ke jalan raya dan menghalangi arus kendaraan.
Imam Mokhtar (42) warga RT 33 RW 08 Bumijo Jetis mengaku sudah mengeluhkan masalah sampah ini sejak lama.
Rumahnya yang persis di dekat tempat pembuangan sampah resah karena sampah selalu menumpuk.
"Sudah dua hari ini tidak diambil oleh truk pengangkut," ujar Imam yang juga pengurus RT.
Ia juga mengeluhkan tidak seriusnya petugas pengangkut sampah.
"Di bak sampah itu ada sampah yang sudah berminggu-minggu tidak diangkut. Mereka (petugas pengangkut) hanya mengambil yang tercecer di pinggir jalan. Itu pun setelah mereka pergi, sampah akan menumpuk lagi," tutur Imam.
Sampah-sampah yang menumpuk di Jalan Suryonegaran ini tidak sepenuhnya berasal dari warga bumijo.
"Justru sampah-sampah ini kebanyakan dibawa orang-orang luar Bumijo. Mereka mengendarai motor, lalu melempar sampah ke bak sampah pinggir jalan. Kebanyakan mereka merupakan warga luar Kota Yogyakarta yang hendak bekerja di Kota," ujar Imam.
Imam sudah mencoba melaporkan melalui perwakilan RW ke dinas terkait.
"Sudah pernah melapor, lalu diberi solusi dengan adanya truk yang setiap saat berjaga di dekat bak sampah. Tapi sudah seminggu ini truk tidak muncul," kata Imam.
Suyana selaku Kepala BLH Kota Yogyakarta mengatakan bahwa sampah di Jalan Suryonegaran, Bumijo merupakan wilayah operasi pihak swasta.
"Per 1 Januari 2016, kita melakukan rekanan dengan pihak swasta untuk pengurusan sampah di wilayah tersebut," ujar Suyana.
Ia mengatakan akan terus membimbing pihak swasta tersebut yang tergolong sebagai perusahaan baru.
Imam mewakili warga bumijo berharap pemerintah terkait bisa membuat tempat pembuangan sampah yang baru dan jauh dari pemukiman penduduk.
"Warga sini dari dulu ingin sekali, bak sampah dipindahkan karena sudah meresahkan. Sampah-sampah terus berdatangan dan susah sekali untuk dibendung," ujar Imam.
Perihal tentang solusi pemindahan tempat sampah, Suyana menyetujuinya namun fakta di lapangan menunjukkan tidak ada tempat di DIY yuntuk dijadikan lokasi pembuangan akhir yang baru.
"Dari dulu ingin sekali bisa memindahkan, tapi ternyata di wilayah kita sudah tidak ada tempat lagi selain di Piyungan," kata Suyana.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar