Kreatif, Mbah Dirjo Sulap Ban Bekas Jadi Perabotan Mebel


KULONPROGO - Mencoba-coba berkreasi dengan ban bekas selama lebih kurang sebulan, pensiunan PNS Polri ini sudah berani memperkenalkan set mebel model baru.
Tidak tanggung-tanggung, Mbah Dirjo, demikian panggilannya, memperoleh kesempatan menggelar berbagai model set mebelnya saat moment kunjungan para duta besar di Gedung Kaca Kulonprogo, beberapa waktu lalu.
Memanfaatkan ban bekas yang biasanya hanya menumpuk tak berguna di banyak bengkel atau tukang ban, pemilik nama lengkap Sudirjo (62), warga Klegen Sendangsari Pengasih, ini berhasil menciptakan mebel cantik.
Namun mengawali masa promonya, Sudirjo pun berani membanderol mebel ban hasil kreasinya dengan harga yang jauh dari keuntungan besar, Rp 1,5 juta per set mebel.
"Sebenarnya itu harga mepet. Tapi tidak apa-apa untuk harga perkenalan dan mengawali pasar," kata Mbah Dirjo.
Satu set mebel berbahan ban bekas itu terdiri atas tiga kursi dan satu meja. Dia mengakui dengan harga itu nilai keuntungannya cukup kecil.
Pasalnya, harga produksi satu kursi mencapai Rp 250 ribu. Biaya modal itu bahkan belum termasuk biaya tenaga produksi.
Dia berharap, seiring perkembangan Kulonprogo, meubel produksinya akan banyak diminati.
Sudirjo mengisahkan, awal mula berkreasi dengan ban bekas tersebut dimulai saat putranya, Hardi Suseno, pulang membawa ban bekas dalam jumlah banyak.
Menurutnya, anaknya itu berandai-andai jika ban bekas itu dapat dimanfaatkan untuk banyak hal berguna. Merespon anaknya itu, Sudirjo pun memulai ide liarnya dengan mencoba mengkreasi ban bekas tersebut menjadi mebel.
"Awalnya sekadar percobaan. Tapi ternyata jadi bagus. Lalu saya lanjutkan membuat hingga beberapa model," katanya.
Percobaannya ternyata mampu menarik sejumlah calon konsumen. Belakangan, Sudirjo bahkan mendapat undangan dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumberdaya Mineral (Disperindag ESDM) untuk ikut memamerkan hasil karyanya di Gedung Kaca saat kunjungan duta besar beberapa negara tetangga.
Sudirjo pun menyebut kesempatan itu membuatnya semakin bersemangat untuk memproduksi mebel berbahan ban bekas.
"Dari pada tidak berguna dan menumpuk kan mending bisa dimanfaatkan," tuturnya.
Sejauh ini Mbah Dirjo memang baru berhasil mengkreasi ban bekas itu menjadi tiga model mebel. Disebutkan, modelnya antara lain kursi bundar, kursi bundar dengan sandaran, dan meja.
"Kalau ingin model tinggi ya dua ban disatukan. Baru model itu karena baru jalan sebulan," lanjutnya.
Proses pembuatan mebel itu memang tidak semata menggunakan ban bekas. Agar dapat dikreasikan seusai bentuk meubel, Sudirjo mengombinasikannya dengan kayu, spons, dan vinyl.
Meski begitu, Mbah Dirjo mengaku saat ini masih menemui kesulitan ketika memilih ban bekas dengan ukuran yang sesuai.
Pasalnya, untuk membuat satu set meubel, tentu dia harus menggunakan ban dengan ukuran sama.
Seorang calon konsumen, Sekar (23), mengatakan mendapat informasi pembuatan meubel ban bekas itu dari seorang rekannya.
"Ini menarik. Kalau bisa pesan termasuk memilih warnanya, saya mending pesan dulu biar mantep sesuai selera," ujarnya.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar