REI: Hadapi MEA, pengusaha tak cukup hanya dengan wawasan bisnis



Real Estate Indonesia (REI) meminta para pengusaha properti nasional untuk terus memahami nilai-nilai kebangsaan guna mewujudkan ketahanan ekonomi bangsa. Dalam era pasar bebas ASEAN, pengusaha tidak cukup hanya memiliki wawasan bisnis, namun juga harus memiliki perspektif wawasan kebangsaan.
Ketua DPD REI DKI Jakarta, Amran Nukman mengatakan anggapan bahwa bisnis adalah bisnis dan tak ada kaitannya dengan wawasan kebangsaan adalah keliru. Pasalnya, wawasan kebangsaan justru diperlukan sebagai orientasi dasar dalam berbisnis, mengingat pengusaha adalah penggerak roda ekonomi.
"Sebagai asosiasi, REI memiliki tanggung jawab agar anggotanya tak hanya mumpuni dalam berbisnis tetapi juga punya visi kebangsaan yang kuat. Sikap kenegarawanan juga harus dimiliki pengusaha. Nilai-nilai itu sudah harus ditanam di alam bawah sadar dan menjadi sikap mental seorang pengusaha realestat ke depan," paparnya dalam keterangan tulis, Jakarta, Rabu (24/2).
Ketua kehormatan REI, Lukman Purnomosidi menambahkan, wawasan kebangsaan sangat relevan karena tantangan perumahan dan perkotaan semakin kompleks. Pengusaha REI tidak cukup hanya menguasai bisnis properti saja, tapi juga dituntut memiliki perspektif mengenai pembangunan nasional.
"Selain itu dalam rangka menghadapi persaingan global, menghadapi MEA juga perlu memperdalam wawasan kebangsaan. Saya yakin langkah ini akan berdampak positif bagi Pengurus REI dalam mendukung Pemerintah menyukseskan pembangunan Sejuta Rumah untuk Masyrakat Berpenghasilan Rendah," tambah dia.
Gubernur Lemhannas, Budi Susilo Soepandji menjelaskan, perlunya memperluas wawasan kebangsaan dan cakrawala pembangunan nasional bagi pelaku ekonomi, tanpa terkecuali.
"Semua pelaku usaha memiliki tanggung jawab membangun perekonomian nasional dengan komitmen kesejahteraan rakyat. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh," ungkapnya.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar