Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan bahwa kebijakan Amerika Serikat di Suriah adalah ancaman bagi negaranya dan Rusia.
Seperti dilansir Reuters, perang sipil di Suriah memang melebar dan membagi dua kekuatan besar global, yaitu Rusia dan Iran sebagai pendukung rezim Bashar al-Assad, dan negara-negara Barat dan Teluk yang ingin Assad mundur dari jabatannya sebagai presiden.
"Amerika memiliki plot jangka panjang dan mencoba untuk mendominasi Suriah dan seluruh kawasan. Ini adalah ancaman untuk semua negara, terutama Rusia dan Iran," ujar Khamenei saat bertemu dengan Putin di sela Gas Exporting Countries Forum (GECF) Summit di Teheran.
Menurut Khamenei, AS kini mencoba mencapai tujuan militernya yang gagal di Suriah dengan pendekatan politik.
Beberapa negara, termasuk AS dan Rusia, menggelar pertemuan di Wina untuk membahas solusi politik di Suriah menjelang pemilu pada dua tahun mendatang. Namun, mereka tetap tak sepakat mengenai kedudukan Assad.
Seorang juru bicara Kremlin mengatakan kepada Interfax bahwa Putin dan Khamenei sepakat bahwa kekuatan global seharusnya tidak memaksakan kehendak politiknya di Suriah.
Dalam kisruh politik di Suriah, Iran dan Rusia menggabungkan kekuatan militernya untuk mendukung Assad. Dilindungi oleh pasukan udara Rusia, ratusan tentara Iran sudah tiba di Suriah pada September lalu.
Duta Besar Iran untuk Rusia bahkan pada Senin (23/11) juga mengatakan bahwa Moskow sudah mulai memasok sistem rudal anti-misil S-300 ke Teheran.
Di sela pertemuan GECF tersebut, Putin dan Khamenei juga membahas mengenai kemungkinan penguatan kerja sama di sektor energi, perbankan, dan transportasi.
Sebelumnya, Iran dan Rusia sudah memperkuat hubungannya sejak perjanjian nuklir Iran, yang juga diikuti oleh AS. Dalam kesepakatan ini, Iran setuju membatasi program nuklirnya dengan iming-iming pengurangan sanksi ekonomi internasional. (stu/stu)
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar