Menonton 'Captain America 3' Ibarat Bercinta


JakartaCNN Indonesia -- Batman atau Superman? Captain America atau Iron Man?

Dua bulan belakangan, penggemar komik serta film diminta memilih sisi pembelaan sementara jagoan mereka berjibaku satu sama lain di depan layar. Saling melawan, meski di film lain mereka sama-sama pahlawan super.

Bukan hanya Daredevil dipukuli The Punisher, Superman nyaris ditusuk Batman, dan Captain America dilucuti Iron Man. Bahkan kedua ratu dalam The Huntsman: Winter's Warpun dibuat saling melawan dengan kuasa masing-masing.

Perang dua karakter dalam perfilman, seperti ditulis LA Times, sebenarnya sudah punya riwayat panjang dalam dunia komik. Jack Kirby dan Stan Lee pernah membuat Hulk melawan The Thing pada 1964 dan Batman mengalahkan Green Lantern dengan satu tinju pada 1987.

Bagaimana pun, membuat satu pahlawan super melawan pahlawan super lainnya sudah ada dalam darah dan DNA komik sejak lama.

Jangankan membuat yang baik melawan yang baik. Pertarungan tokoh antagonis juga ternyata sudah ada. Lihat saja film Godzilla vs Kong dan Freddy vs Jason. Tokoh utama film ditarungkan dengan tokoh dari film lain.

Fenomena itu bahkan dilihat oleh psikolog dan pembawa acara Arkham Sessions, Dr. Andrea Letamendi. Menurutnya, membuat sosok protagonis saling melawan memang sedang menjadi tren di dunia perfilman.

"Konsep ini bagian dari tema yang lebih besar tentang ketertarikan penonton pada hal yang baik melawan yang jahat. Apa yang membuat seseorang disebut baik dan apa yang membuatnya jahat? Apa yang dikatakannya tentang konsep soal apa yang membuat masyarakat baik? Itu mengagumkan buat kita."

Untuk menjawab soal mengapa orang-orang suka melihat orang lain bertengkar, bahkan kubu baik melawan kubu lain yang juga baik, harus mempertanyakan soal asal mula moral.

"Semakin lama film-film ini semakin memperkeruh definisi [moral] bagi kita. Itu tidak lagi jelas seperti selama ini di dalam film. Sekarang kita melihat konsep yang lebih kasar, gelap, dan keruh tentang apa itu pahlawan. Kini itu lebih tidak dikotomis," ujar Letamendi.

Menyaksikan dua pahlawan yang saling menyerang akan mendorong pertanyaan kepada diri sendiri soal sisi mana yang dipillih.

Memilih mana yang baik dan buruk saja sudah biasa dan terlalu mudah. Tapi ketika yang dipertontonkan adalah dua sisi baik, lalu bertengkar karena mempertahankan pemikiran masing-masing, penonton dipaksa mempertanyakan secara logis apa itu baik dan buruk. Mereka akan mengevaluasi penilaian yang selama ini dipakai menentukan moral.

Sutradara Captain America: Civil War, Joe dan Anthony Russo, ingin membongkar konsep baik dan buruk yang selama ini ditelan masyarakat mentah-mentah. Caranya, membuat mereka bertanya lewat peperangan dua pahlawan: Iron Man dan Captain America.

"Kami bisa merebut semua yang sudah Marvel lakukan sampai titik ini dan kami bisa benar-benar merusaknya," kata Joe dalam wawancara dengan Times. Setelah dirusak, mereka bisa membangunnya kembali dengan makna yang mungkin benar-benar baru.

Tarik ulur itu menimbulkan rasa kecemasan dan adrenalin, menurut psikiatri Dr. Joshua Freedman. Tapi perasaan itu yang membuat orang menikmati menonton film pertarungan.

"Ada bagian dari otak yang disebut amigdala, tempat kita merasakan kecemasan. Sensasi itu seperti pedas atau asin. Terlalu banyak tidak enak, tapi sedikit saja bisa meningkatkan sensasi atas perasaan tertentu seperti antusiasme," tutur Freedman beranalogi.

Dalam banyak situasi seperti bercinta, ia melanjutkan, ada area kenikmatan yang "menyala," disebut ventral striatum. Amigdala juga "menyala." "Ada kombinasi dari kesenangan dan antusiasme yang terjadi."

Perasaan yang sama juga bisa muncul saat menonton pertandingan seperti tinju, ia menambahkan. "Ketika kita tambahkan sesuatu seperti pertarungan kekeluargaan di karakter yang ada dan disukai, kecemasan itu meningkatkan situasi yang bertentangan dengan kesenangan murni," katanya.

Dengan kata lain, penonton suka melihat pahlawan super saling bertikai karena entah bagaimana itu membuat otak "menyala," kecemasan meningkat, tubuh bersemangat. Seperti saat bercinta atau menonton tinju. (rsa/vga)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar