Pelaku Bom Bunuh Diri di Lahore adalah Seorang Guru


JakartaCNN Indonesia -- Aparat di Pakistan melancarkan perburuan untuk menangkap militan yang berada di balik serangan di Lahore, yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya. 

Media Pakistan memberitakan korban tewas berjumlah antara 69 hingga 71 orang. Korban diperkirakan akan terus bertambah seiring banyaknya warga yang dalam keadaan kritis akibat ledakan di Gulshan-e-Iqbal Park, wilayah Iqbal, Lahore.

Kebanyakan korban adalah wanita dan anak-anak yang saat itu tengah memadati taman hiburan pada liburan Paskah.


"Kami harus menyeret pembunuh dari saudara-saudara dan anak-anak yang tidak berdosa ke pengadilan dan tidak akan membiarkan lagi manusia biadab ini merusak kehidupan dan kebebasan kita," kata juru bicara militer Pakistan Asim Bajwa, dikutip Reuters. 

Sekitar 300 orang terluka dalam peristiwa itu. Sebuah faksi militer Taliban, Jamaat-ul-Ahrar, mengklaim berada di balik serangan yang mengincar umat Kristen itu.

Pelaku diidentifikasi

Polisi seperti diberitakan The Express Tribune Pakistan telah menemukan jasad pelaku bom bunuh diri dalam keadaan mengenaskan.

"Bagian atas tubuhnya tidak dikenali, dia berusia sekitar 22 tahun," kata sumber keamanan. 

Dalam pemeriksaan DNA dan kartu identitas, pelaku bernama Muhammad Yousaf Farid, warga Muzaffargarh, Punjab.

Empat saudara lelaki Farid dan seorang pamannya telah ditahan polisi. Selama delapan tahun terakhir, pelaku disebut tinggal di sebuah madrasah di Lahore. Farid telah lulus dan kini menjadi guru di madrasah tersebut.

Pakistan telah menjadi sasaran kekerasan militan dalam 15 tahun terakhir sejak negara itu bergabung dalam kampanye memberantas al-Qaidah pimpinan Amerika Serikat usai peristiwa 9/11.

Jamaat-ul-Ahrar sebelumnya juga mengklaim melakukan beberapa serangan besar setelah berpisah dengan kelompok utama Taliban. Sebelumnya faksi ini menyatakan baiat kepada ISIS, namun kemudian kembali bergabung dengan Taliban.

Serangan mereka biasanya mengincar militer, polisi, kantor pemerintah dan kepentingan Barat. Namun kini serangan juga menarget warga Kristen dan agama minoritas lainnya.

Pada tahun 2013, sedikitnya 80 orang tewas dalam serangan bom di gereja kota Peshawar. Tahun 2014. Taliban menyerbu sekolah di Peshawar, menewaskan 134 siswa.

Lahore yang menjadi daerah serangan kali ini adalah ibukota dari provinsi paling kaya di Pakistan, Punjab. Lahore disebut juga sebagai jantung perpolitikan Perdana Menteri Nawaz Sharif dan partainya.

Sharif mengecam serangan yang disebutnya "pengecut" itu dan memerintahkan respons secepatnya. (den)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar