Menteri Anies Minta Penerima LPDP Jadi Pemimpin Masa Depan


JakartaCNN Indonesia -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk menjadi pemimpin bangsa usai merampungkan studinya. Anies menegaskan, setiap penerima beasiswa perlu membawa perubahan dan pengaruh bagi Indonesia.

"Ambil pengalaman sebesar-besarnya, nanti kembali ke Indonesia mengabdi. Saya menginginkan suatu saat nanti para alumni LPDP ini bisa jadi pemimpin," kata Anies saat ditemui di acara "Kibaran Cinta Kain Nusantara" di Gedung Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta, Sabtu (5/3).

Pemimpin yang dimaksud Anies bukanlah jabatan struktural semata di sebuah kementerian atau lembaga lainnya. Lebih dari itu, pemimpin berarti orang yang menjadi panutan dan diikuti oleh banyak orang.

"Pemimpin adalah soal pengakuan, dan diakui adalah bila dipercaya," ujarnya. "Jika tidak ada yang mengikuti maka Anda bukan pemimpin. Pemimpin juga bukan nama dan jabatan."

Anies meminta para penerima beasiswa untuk memiliki rasa tangung jawab yang tinggi untuk belajar dan memanfaatkan fasilitas negara dalam bentuk pembiayaan sekolah. "Dana yang diberikan adalah dana dari iuran seluruh rakyat Indonesia. Yang itu artinya saat mereka belajar, saat mereka membangun jaringan itu atas nama rakyat Indonesia," katanya.

Anies berpesan untuk fokus belajar, berprestasi tinggi, dan membangun jaringan di mana pun berada. Kecakapan berbahasa internasional pun juga menjadi sorotan penting bagi Anies utuk penerima beasiswa.

"Oleh karena itu alumni LPDP harus kompetensinya tinggi, integritas tinggi, dan miliki kedekatan dengan suasana batin rakyat," ucapnya.

Sejak 2012 hingga Desember 2015, LPDP telah membiayai sekolah pascasarjana untuk 9.145 orang dan sebanyak 1.067 dari mereka bersekolah di universitas peringkat 50 di dunia.

Kontribusi untuk Masyarakat


Penanggung jawab Persiapan Keberangkatan Penerima Beasiswa LPDP Hendra Etri Gunawan menyatakan, kontribusi nyata perlu dilakukan meski belum tuntas menyelesaikan studi.

"Memang kami berharap penerima beasiswa selain jadi pemimpin di masa depan juga dari sekarang sudah merasakan berkontribusi untuk masyarakat. Kami punya program Menyapa Indonesia yang dapat menyentuh masyarakat di level paling bawah," kata Hendra.

Program ini memberikan kesempatan pada seluruh penerima beasiswa untuk mengembangkan daerah terpencil dan tertinggal selama tiga tahun. Pengembangan dilakukan dengan beragam cara seperti pembangunan jalan, pengadaan listrik, pelestarian seni daerah, dan peningkatan minat membaca.

"Ada yang bangun jalan rusak di daerah Banten, ada yang rumah baca, ada yang membikin produk lokal untuk meningkatkan ekonomi lokal di Kulon Progo. Ada juga yang seni, mengembangkan kembali kesenian daerah yang telah mati," tuturnya.

Rumah baca bakal dilangsungkan di kawasan Tanjung Anom, Kabupaten Tangerang, pertengahan tahun 2016. Penerima beasiswa LPDP membuat rumah mapan yang digunakan untuk seluruh aktivitas warga setempat seperti membaca bersama, pelatihan kesetaraan, pelatihan bebas buta aksara, dan pelatihan kewirausahaan bank sampah. Diharapkan, keberadaan rumah ini mampu mengembangkan potensi daerah tersebut. (rdk)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar