Facebook Aktifkan Safety Check Pasca Serangan Bom Pakistan



JakartaCNN Indonesia -- Bom bunuh diri yang terjadi di timur Lahore, Pakistan, Minggu (27/3) waktu setempat menewaskan setidaknya 65 orang dan 300 terluka. Jejaring sosial Facebook kembali ikut andil dalam peristiwa nahas ini dengan mengaktifkan fitur Safety Check.

Sang pendiri merangkap CEO Facebook, Mark Zuckerberg berkata, Safety Check untuk Pakistan bertujuan mengetahui keberadaan dan kondisi orang-orang terdekat di area berbahaya.

"Kami telah mengaktifkan Safety Check beberapa kali setiap ada kejadian terorisme — termasuk Turki dan Belgia — agar orang-orang di lokasi setempat bisa memberi tahu teman dan keluarga bahwa mereka selamat dan aman," tulis Zuckerberg di akun Facebook resminya beberapa jam lalu.

Ia melanjutkan, “Setiap serangan selalu berbeda, namun punya ancaman sama: mereka ingin menyebar rasa takut, ketidakpercayaan, dan membuat komunitas melawan satu sama lain."

Safety Check dari Facebook memang dirancang untuk para pengguna yang tinggal di area bencana, sehingga fitur ini dapat membantu orang-orang terdekat agar mengetahui soal kondisi teman dan keluarga mereka.

Setiap pengguna Facebook bisa menandai diri mereka dalam kondisi "Safe", "Unsafe", atau "Not in the area". Jika sudah mengklik fitur ini, maka kondisi si pengguna akan masuk ke dalam notifikasi teman-temannya agar bisa terlacak, serta muncul di News Feed.

Zuckerberg sendiri mengumumkan Safety Check pertama kali pada 25 April lalu saat bencana gempa bumi Nepal.

Selain Turki dan Belgia, Facebook memang mengaktifkan fitur ini untuk bom Paris pada November lalu.

Banyak yang berterima kasih atas fitur Safety Check, adapula yang mengkritiknya karena menganggap fitur tersebut tidak diaktifkan untuk peristiwa lain yang sejenis.

Diketahui ledakan di kota Lahore terjadi di tempat parkir taman Gulshan-e-Iqbal, tepat di pintu keluar dan beberapa meter dekat tempat mainan ayunan anak-anak. Taman tersebut dalam kondisi ramai ketika ledakan terjadi pada Minggu pagi karena orang-orang tengah menikmati liburan Paskah.

Saksi mata memaparkan anggota tubuh korban tewas tercecer di seluruh taman setelah ledakan terjadi.

Kelompok Taliban mengklaim bertanggungjawab atas insiden ini. Mereka menyebut secara khusus ingin membunuh kaum Nasrani.

Lahore adalah ibukota politik Punjab, provinsi terbesar dan terkaya di Pakistan. Menteri kepala dari Provinsi Punjab Shahbaz Sharif mengumumkan tiga hari berkabung resmi dan berjanji menyeret pelakunya ke pengadilan. Pejabat lokal juga telah memerintahkan seluruh taman bermain di provinsi itu ditutup. (adt/adt)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar