YOGYA - Peneliti Indonesia harus aktif mengikuti forum-forum peneliti internasional untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh Nugroho Imam Setiawan, dosen Teknik Geologi UGM, yang sebentar lagi akan melakukan penelitian ke Benua Antartika bersama Japan Antartic Research Expedition.
Dia menceritakan awal mula keikutsertaannya berawal dari adanya pembukaan peneliti untuk antartika srkitar tahun 2011.
dia kemudian mendaftar dan mampu menyingkirkan peneliti lain dari berbagai negara seperti Malaysia, Vietnam, Myanmar, Kamboja dan lainnya.
"Kita sebagai negata berkembang membutuhkan banyak SDA untuk dikembangkan, kalau kita belum bisa melakukan sendiri seperti membuat pangkalan di Antartika maka mengikuti forum peneliti Internasional dengan menggunakan fasikitas mereka," ujarnya di Kampus UGM Yogyakarta, Jumat (18/3/2016).
Penelitiannya yang akan meneliti batuan netanorf diharap akan mengungkapkan misteri bagaimana bumi yang awalnya berada dalam satu daratan besar kemudian terpecah menjadi beberapa bagian.
Nantinya, hasil observasinya diharap akan menjadi dasar pengembangan ilmu geologi, juga mungkin bisa digunakan untuk ilmu lain seperti pertambangan dan lainnya.
Sebelumnya belum ada data yang pasti mengenai adanya orang Indonesia yang mengadakan penelitian di Antartika.
Namun dia berharap apabila semua agenda dan penelitiannya berjalan lancar akan lebih banyak lagi peneliti asal Indonesia yang melakukan penelitian serupa.
"Saya kan hanya meneliti geologinya, harapannya nantinya akan ada ahli lain seperti Biologi dari UGM atau Indonesia yang akan diajak dalam pnelitian di Antartika," ujarnya.
Nugroho yang bergabung dengan Japan Antartic Research Expedition direncanakan akan melakukan penelitiannya selama 2 bulan penuh pada Januari-Februai 2017.
Beberapa waktu yang lalu dalam rangka persiapannya dia juga sudah melakukan winter camp di Jepang.
0 komentar:
Posting Komentar