Aneka Makanan Tersaji di Pameran Kuliner Cepat Saji di JEC


BANTUL - Gelaran pameran makanan kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) dengan tajuk "Fast and Furious Food Expo 2016."
Tema pameran yang mengambil judul film Hollywood tersebut menyesuaikan jenis kuliner yang dipamerkan, yakni fast food.
General Manager Media Link, Didi Suharjanta, selaku promotor mengatakan, inspirasi pameran makanan cepat saji diperoleh dari film balap mobil Fast and Furious.
"Kami memilih pameran makanan cepat saji karena saat ini makanan yang cepat, praktis, dan mudah dibawa untuk jalan-jalan sedang digandrungi masyarakat, khususnya generasi muda yang mempunyai mobilitas tinggi," tutur Didi saat ditemui Tribun Jogja, Sabtu (5/3/2016).
Ia menambahkan, jenis makanan cepat saji mendapat tanggapan yang sangat baik dari masyarakat. "Kepraktisan dan kecepatan penyajian itu yang dicari masyarakat, masalah rasa itu kembali ke selera masing-masing," ujar Didi.
Diakuinya, bisnis makanan dan minuman cepat saji sedang tumbuh dan mempunyai pasar yang bagus di Yogyayakarta. Menurutnya, bisnis kuliner di Yogyakarta sudah terkotak-kotakan sehingga jenis kuliner apapun bisa diterima di Yogyakarta.
"Yang penting harus beda, unik, dan mengikuti tren saat ini. Yang bisa bertahana lama adalah mereka yang mampu mempertahankan rasa dan selera penikmatnya," ujar Didi. Namun, ia juga tidak memungkiri banyak bisnis kuliner yang gulung tikar karena menurunnya peminat.
Harapannya, pameran ini mewadahi para pebisnis lokal kulinercepat saji di Yogyakarta, sekaligus masyarakat yang ingin mencarikuliner unik nan cepat. Target pengunjung selama lima hari gelaran dipatok 40 ribu pengunjung.
Pameran yang berlangsung pada 5 - 9 Maret 2016 dari mulai pukul 10.00 - 21.00 WIB diikuti oleh 70 peserta. Sebelumnya, pihak panitia telah menolak banyak pendaftar yang hendak bergabung.
"Tentu ada proses filterisasi, kita pilih bisnis kuliner yang menyesuaikan konsep pameran," kata Didi.
Dari pantauan Tribun Jogja, ada beberapa kuliner unik yang ditemukan. Satu diantaranya adalah Flatbread. Makanan sejenis pizza mini ini merupakan campuran antara roti arab dengan topping khas Italia seperti keju, pasta tomat, irisan daging, jamur, dan tuna.
Bisnis yang digagas oleh Ilham Putra (25) ini mengaku mencoba mengemas pizza yang lebar menjadi lebih praktis agar mudah dikonsumsi selagi berjalan-jalan. Harga yang dijual dengan kisaran Rp 6.000 - 15.000.
Ada pula Frosch Waffle, dimana waffle yang disajikan berbentuk bulat seperti telur puyuh dengan tekstur empuk di dalam bulatan namun renyah pinggiran adonannya.
Waffle bisa diberikan tambahan topping dengan berbagai jenis cokelat. Sang pemilik, Prasasto sudah menjalankan bisnis waffle selama satu bulan dengan membuka kedai di daerah Seturan.
Selain dua makanan diatas, juga ada berbagai jajanan antara lain telor gulung khas jajanan SD, bakso bakar, thai tea, hingga burger hitam.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

1 komentar:

  1. Informasi yang menarik mengenai pamerannya. Cek juga website kami untuk melihat jadwal pameran di Jakarta. Thanks!

    BalasHapus