Korupsi, Nigeria Kehilangan Rp92 Triliun dalam Tujuh Tahun



JakartaCNN Indonesia -- Menteri Informasi Nigeria, Lai Mohammed menyatakan bahwa kasus korupsi yang melibatkan 55 menteri negara, gubernur negara bagian, pejabat publik, bankir dan pengusaha telah menyebabkan Nigeria kehilangan 1,34 triliun naira atau setara dengan Rp92,9 triliun dana publik selama tujuh tahun. 

Korupsi yang telah mengakar di kalangan elit Nigeria membuat negara itu kian terperosok dalam kemiskinan, meskipun menjadi negara dengan ekonomi terbesar sekaligus produsen minyak terbesar di di benua Afrika.

Nigeria kini dipimpin oleh Presiden Muhammadu Buhari, 73, mantan jendral militer yang menjabat sejak Mei 2015 lalu dan bersumpah akan menindak keras kasus korupsi. 

Sejak Buhari menjabat, berbagai tuduhan kasus korupsi menyeret sebagian pejabat elite Nigeria, termasuk mantan penasihat keamanan nasional dan mantan menteri pertahanan. Pekan lalu, Buhari memerintahkan penyelidikan terhadap mantan kepala militer atas dugaan kecurangan pengadaan senjata.

Mohammed memaparkan bahwa sebanyak 1,34 triliun naira dana publik dicuri oleh para pejabat publik antara tahun 2006 dan 2013.

"Ini merupakan uang yang diduga dicuri oleh beberapa orang, atau sekitar 55 orang," kata Mohammed ketika meluncurkan kampanye kesadaran korupsi di ibu kota Abuja, Senin (18/1). 

Mohammed menambahkan "saat ini merupakan waktu untuk bertindak" untuk mengatasi "perang Nigeria" terhadap korupsi. 

Dalam kampanye tersebut, Mohammed memaparkan bahwa sebanyak 147 miliar naira dana publik (Rp10 triliun) dicuri oleh 15 mantan gubernur negara bagian, sebanyak 524 miliar Naira (Rp35,8 triliun) lainnya dicuri oleh para bankir, sementara 7 miliar naira (Rp479 miliar) dicuri oleh empat mantan menteri.

"Jika kita tidak membunuh korupsi, korupsi akan membunuh Nigeria," kata Mohammed menambahkan. 

Namun, Mohammed tidak menyediakan bukti untuk mendukung pemaparannya tersebut. 

Buhari mengatakan pemerintahnya akan mengembalikan jumlah uang "yang sangat besar" yang dicuri dari sektor minyak. Buhari juga mengungkapkan bahwa pundi-pundi dana publik "hampir kosong" ketika ia menjabat sebagai presiden, menggantikan mantan presiden Goodluck Jonathan.

Terpilihnya Buhari menjadi presiden pada 2015 mengakhiri pemerintahan Partai Rakyat Demokratik (PDP) yang berjalan sejak 1999. PDP yang kini menjadi oposisi menuduh Buhari mengincar para anggotanya. (ama/den)

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar