Harga Minyak Amblas ke US$28 per Barel Pasca Kesepakatan Iran


JakartaCNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia kembali menyentuh level terendah sejak 2003, pasca pencabutan sanksi ekonomi Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) terhadap Iran.

Mengutip data perdagangan West Texas Intermediate (WTI), Senin (18/1) harga minyak jenis light sweet untuk pengiriman Februari 2016 tercatat turun US$71 sen dan berada di level US$28,71 per barel.

Sedangkan untuk data perdagangan di pasar komoditas London Brent North Sea, harga minyak mentah untuk pengiriman Februari 2016 saat ini bertengger di level US$28,00 per barel.

"Iran dengan cepat mengambil minyak dari penyimpanan dan dari kapal tanker di laut karena selama ini hanya membayar untuk menyimpan minyak itu." ujar Brenda Shaffer, profesor Georgetown University seperti dikutip dari CNNMoney.

Seperti diketahui pasca pencabutan sanksi ekonomi AS dan UE, Iran mulai meningkatkan angka produksi dan ekspor minyak mentahnya mencapai 500 ribu barel per hari (BPH).

Bahkan, dalam wawancara eksklusif Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan pihaknya optimistis eskalasi produksi minyak mentah negaranya menyentuh angka 1,5 juta di akhir 2016.
"Banyak minyak Iran juga sudah merembes ke pasar global sejak penantadangan kesepakatan mengenai program nuklir," tutur Zanganeh. 

Pada kesempatan berbeda, Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi meyakini harga minyak mentah akan pulih meski Iran terus berupaya menggenjot angka produksi dan ekspornya ke beberapa negara.
Al-Naimi menegaskan, dalam waktu dekat pihaknya bersama negara-negara pengekspor minyak yang tergabung dalam OPEC akan berunding guna menghasilkan keputusan terbaru demi menstabilkan harga minyak. (dim) 

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar