Djarot: Posisi Jakarta Penting Amankan Pemerintahan Jokowi-JK


JakartaCNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat menilai posisi Jakarta penting dan strategis dalam mengamankan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Oleh karenanya, dalam persiapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017, PDI Perjuangan akan menjalin komunikasi dengan partai politik lain, terlebih saat ini partainya memiliki kursi 28 di DPRD DKI Jakarta.

"Tujuan kami di Jakarta itu, bagaimana bisa membackup kebijakan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla," kata Djarot di sela rapat kerja nasional (Rakernas) PDI Perjuangan, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/1).


Mengenai sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang juga digadang-gadang maju di Pilkada Jakarta 2017, Djarot menyatakan bahwa hal itu tidal mungkin terjadi. Pasalnya, Risma baru saja terpilih kembali memimpin Surabaya pada Pilkada 2015.Djarot menjelaskan PDI Perjuangan akan memikirkan secara matang bagaimana nantinya gubernur terpilih dapat mensinergikan program antara pusat dengan Jakarta. Apalagi, pada 2018, Jakarta akan dihadapkan dengan gelaran Asian Games.

Meski kabar pencalonan dirinya maju sudah banyak berembus, Djarot mengisyaratkan masih akan menunggu penugasan dari PDI Perjuangan. Sementara, terkait usulan dirinya maju kembali bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menurutnya masih akan dikomunikasikan.

"Komunikasi tetap ada, dengan partai ada. Komunikasi dengan Pak Ahok ada. Tapi tidak dibuka sekarang," ujar Djarot.


"Risma tidak mungkin, baru terpilih. PDI Perjuangan bukan partai yang halalkan segala cara. Risma bagus, tapi dia untuk lanjutkan di Surabaya," ucap Djarot.

Sebelumnya, Risma menegaskan dirinya tidak akan maju dalam gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017 di DKI Jakarta. Dia memilih berkonsentrasi untuk bekerja di Surabaya.

"Nggak lah. Wong ini Surabaya aja belum dilantik. Kok mikir itu. Saya konsentrasi ke Surabaya. Kasihan warga Surabaya," kata Risma di Hall D JIExpo Kemayoran, Jakarta, Selasa (12/1).

Risma yang kembali terpilih menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada 2015 lalu mengatakan, meski dirinya diminta maju oleh PDI Perjuangan menjadi bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, dia akan tetap menolak.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya mengatakan partainya sudah mulai mendapat masukan dan usulan terkait nama calon Gubernur DKI Jakarta untuk gelaran Pilkada 2017.

Nama-nama tersebut di antaranya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok), Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Wali K
ota Bandung Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. (bag)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar