Bursa saham China anjlok parah, perdagangan dihentikan



Di awal 2016 ini, pasar saham China anjlok parah dan membuat otoritas setempat menghentikan sementara perdagangan. Anjloknya pasar saham dipicu ketakutan investor karena lemahnya data manufaktur.
Dilansir dari CNN, Shanghai Composite Index anjlok 6,9 persen dan Shenzhen Composite Index telah merosot lebih dari 8 persen. Pemberhentian perdagangan dilakukan sebagai bentuk rem darurat, dan ini baru pertama dilakukan.
Investor bereaksi terhadap data survei yang menunjukkan kondisi sulit di sektor industri atau pabrik China. Sebab, sektor pabrik selama ini menjadi sangat penting bagi negara itu.
Setelah mengalami peningkatan selama dua bulan, survei yang dilakukan kelompok media China, Caixin menunjukkan bahwa index data manufaktur China jatuh ke level 48,2 pada Desember. Padahal, di bulan sebelumnya index ini masih berada di level 48,6
Ekonom mengatakan, data survei manufaktur yang baru sangat mengecewakan dan menunjukkan bahwa China menghadapi perlambatan ekonomi yang parah atau tak terduga.
"Sementara data resmi indeks mengisyaratkan beberapa pelemahan lebih lanjut di sektor manufaktur," ucap analis di Capital Economics.
Pada Desember lalu, otoritas di China mengumumkan kebijakan rem darurat di pasar saham untuk menghindari terulangnya kerugian parah di pertengahan tahun lalu.
Mulai Senin ini, setiap kenaikan atau penurunan saham 5 persen di Shanghai dan Shenzhen akan memicu penghentian perdagangan selama 15 menit. Namun, jika koreksinya tembus 7 persen, maka perdagangan hari tersebut harus dihentikan.
Rem darurat ini sebelumnya sudah digunakan di pasar saham Amerika Serikat dan dirancang untuk memberi waktu menenangkan diri pada investor.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar