BI ogah turunkan suku bunga, OJK nilai saham sulit melesat 2016



Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan bursa saham bakal sulit melesat tahun ini. Jika, Bank Indonesia masih enggan menurunkan suku bunga acuan.
"Suasana akan sangat ditentukan situasi ekonomi dan juga rezim tingkat suku bunga, biasanya ketika terjadi penurunan tingkat suku bunga, indeks harga saham gabungan meningkat. Oleh karena itu rezim suku bunga tinggi masih ada, saya kira cukup berat indeks untuk maju dengan baik," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad di Jakarta, Senin (4/1).
Menurut Muliaman, bank sentral harus menurunkan suku bunga acuan. Sepanjang pertumbuhan ekonomi dan inflasi di Tanah Air sudah membaik.
"Kami berharap ada perbaikan di 2016 ini sejalan dengan perbaikan perekonomian secara keseluruhan. Saya harap indeks akan menyesuaikan nantinya," jelas dia.
Seperti diketahui, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 7,50 persen sejak 17 Februari 2015. Sebelum itu, BI rate berada di level 7,75 persen.
Di sisi lain, Muliaman juga tak melihat kemungkinan Bank Indonesia bakal menaikkan suku bunga acuan. Meskipun, bank sentral Amerika Serikat bakal mengerek naik suku bunga acuannya secara bertahap.
"Banyak indikator yang perlu diperhatikan. Karena tidak serta-merta kemudian responnya dengan menaikan suku bunga, karena masih terjadi kelesuan ekonomi di dalam negeri."

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar