Delapan Kebiasaan Buruk Usai Makan


JakartaCNN Indonesia -- Menurut para ahli, hampir 90 persen orang merokok setelah makan. Alasannya beragam, mulai membuat tubuh serta pikiran santai sampai membantu pencernaan lebih baik. Padahal, merokok segera setelah makan punya efek bahaya yang lebih dahsyat dari biasa.

Selain merokok, kebiasaan-kebiasaan sederhana lain seperti tiduran dan mandi juga tidak baik dilakukan setelah makan. Itu bisa berujung pada perut kembung sampai kanker. Kebiasaan itu, tanpa disadari menyebabkan kesalahan pencernaan, memicu asam lambung, sampai penyerapan makanan.

Mengutip Boldsky, berikut beberapa kebiasaan sederhana yang sebaiknya dihindari setelah makan, terutama pasca mengonsumsi makanan yang 'berat'.


Merokok

Merokok setelah makan bahayanya sama seperti mengonsumsi 10 rokok sekaligus. Kebiasaan yang dianggap lazim itu bisa meningkatkan risiko radang paru-paru dan tenggorokan, serta memicu kanker di perut.

Mandi

Ahli menyarankan tidak langsung mandi setelah makan. Mandi ketika perut dalam kondisi penuh, melemahkan sistem pencernaan dan mengganggu proses pencernaan. Akibatnya, tubuh akan sakit.

Menari

Kegiatan ini, di lain waktu mungkin bisa disamakan seperti membakar lemak. Tapi menari langsung setelah makan, seperti melakukan kegiatan ekstrem lainnya, akan mempersulit penyerapan nutrisi oleh usus.

Jalan cepat

Anda mungkin pernah merasa perut seperti tertusuk-tusuk jika langsung berjalan cepat setelah makan. Sebaiknya itu dihindari. Berjalan cepat setelah makan juga mengganggu penyerapan makanan oleh tubuh, menimbulkan perasaan mual dan limbung.

Makan buah

Sering terjadi salah kaprah, buat dimakan sebagai penutup setelah mengonsumsi makanan utama. Buah seharusnya dikonsumsi di awal, agar tubuh lebih banyak mendapat manfaat nutrisi dan proteinnya. Perut yang terlalu penuh lebih sulit mencerna serat.

Minum air dingin

Punya kebiasaan minum air dingin setelah makan, terutama di siang hari? Jangan lakukan lagi. Air dingin tidak mendukung pencernaan yang baik dan penyerapan nutrisi. Air hangat melakukan sebaliknya.

Tidur

Setelah mengonsumsi makanan berat, tidur akan menjadi berbahaya. Ketika tubuh berbaring, makanan yang dicerna, termasuk asam dalam lambung, akan kembali naik ke kerongkongan. Karena paksaan gravitasi itu, asam akan "merusak" lapisan kerongkongan.

Teh hangat

Air hangat mungkin bagus dikonsumsi setelah makan. Tapi jangan menggantinya dengan teh hangat. Ia juga akan menyerap protein dari makanan yang dikonsumsi, sehingga tubuh tidak mendapat apa-apa. Tanin yang ada dalam teh juga mencegah penyerapan zat besi oleh tubuh. Akibatnya, bisa anemia.


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar