Buron Serangan Paris Sempat Mampir di Kafe


JakartaCNN Indonesia -- Seorang tersangka dalam serangan Paris yang hingga kini masih buron diberitakan pernah berhenti di sebuah kafe di Brussels sehari setelah indisen.

Kemungkinan bahwa Salah Abdeslam bisa dengan mudah muncul di depan publik menambah tekanan bagi otoritas yang sebelumnya sudah membiarkan dia lepas usai ditanyai di perbatasan Belgia-Perancis.

Dilansir CNN, Minggu (29/11), informasi soal dugaan kemunculan Abdeslam ini datang dari seorang pengacara untuk Ali Oulkadi, pria yang menjemput Abdeslam dan seorang teman yang diidentifikasi berada di kereta bawah tanah sehari setelah serangan Paris.

Setidaknya 130 orang tewas dalam teror terburuk di Perancis sejak Perang  Dunia II pada 13 November lalu. 

Pengacara itu, Olivier Martins, mengatakan kepada media Belgia bahwa kliennya, Oulkadi, mendapat panggilang pada 14 November untuk menjemput seorang teman di stasiun kereta bawah tanah Laeken, daerah di pinggiran Brussels. Teman itu ternyata adalah Abdeslam, kata Martin.

“Ia tidak tahu bahwa itu adalah Salah dan tidak mengenalinya segera karena ia memakai topi,” jelas Martin. “Di dalam mobil, Salah mengatakan padanya bahwa saudaranya, Brahim, telah membunuh orang-orang di Paris dan telah meledakkan dirinya. Bagi klien saya, seorang teman masa kecil kedua bersaudara itu, itu adalah hal yang mengagetkan. Ia tak bisa memahaminya dan tidak bisa berpikir jernih.”

Dalam perjalanan pulang ke Schaerbeek, mereka berhenti di sebuah kafe, kata pengacara itu.

Sementara itu, pihak penyelidik belum memberi detail soal apa yang menurut mereka dilakukan oleh Abdeslam dalam serangan paris. Namun Jaksa Paris Francois Molins mengatakan ia kemungkinan mengantarkan para pengebom bunuh diri di Stade de France lalu pidah ke area lain di Paris.  Sidik jarinya, menurut Molins, ditemukan di sebuah mobil yang terkait dengan serangan.

Di malam serangan, menurut otoritas, dua pria Belgia mengemudi ke Paris untuk menjempur Abdeslam dan membawanya pulang ke Brussels. Abdeslam menelpon kedua pria itu, yang diidentifikasi sebagai Mohammed Amri, 27, dan Hamza Attou, 21. Abdeslam mengaku mobilnya rusak.

Pertemuan Oulkadi dengan Abdeslam, menurut Martin, terjadi pada sore 14 November, segera setelah Amri dan Attou mengantarnya kembali ke Brussels.

Ditahan Belgia

Oulkadi, Amri dan Attou, adalah tiga orang dari enam orang yang ditahan oleh otoritas Belgia atas dugaan terkait dengan serangan Paris.

Amri dan Attou ditahan di Belgia pada 14 November atas tuduhan terorisme. Pengacara kedua orang ini mengatakan mereka tak tahu peran Abdeslam dalam serangan Paris.

Pada Jumat lalu, pengadilan memerintahkan Oulkadi ditahan untuk 30 hari lagi,

Martins mengatakan Oulkadi tak melalukan kesalahan apapun.

“Ia berada di Brussles pada Jumat malam, 13 November, tak punya catatan kriminal, dan jelas tidak teradikalisasi,” kata Martins. “Ketika kami tahu bahwa Salah dicar, ia seharusnya datang ke polisi dan memberi tahu kisahnya, namun ia takur dan tidak mendapat nasihat yang tepat saat itu.”

Sementara itu, tiga orang lain yang ditahan belum dipublikasikan oleh pemerintah Belgia. (stu)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar