Ada Hadiah Rp365 Miliar untuk Info Soal Petinggi Al-Shabaab


JakartaCNN Indonesia -- Amerika Serikat menawarkan imbalan sebesar US$27 miliar atau sekitar Rp365 miliar untuk informasi keberadaan enam panglima al-Shabaab, kelompok bersenjata di Somalia yang kerap melancarkan serangan di Afrika Timur.

Menurut situs resmi Kementerian Luar Negeri AS yang diberitakan Reuters pada Kamis (12/11), jumlah tersebut sudah termasuk US$6 juta (Rp81 miliar) atas informasi keberadaan Abu Ubaidah, pemimpin al-Shabaab yang naik takhta sejak September 2014 usai pendahulunya, Ahmed Godane, terbunuh oleh serangan rudal AS.

Bagi Amerika Serikat, negara-negara barat, dan Afrika, pemberantasan kelompok sekutu jaringan al-Qaidah itu penting demi mencegah penyebaran teroris di Afrika Timur dan sekitarnya.

Lebih dari US$5 juta (Rp67 miliar) turut disediakan bagi pemilik informasi tiga petinggi al-Shabaab lainnya, termasuk Mahad Karate alias Abdirahman Mohamed Warsame. Komandan al-Shabaab itu dituding sebagai otak dalam serangan di Universitas Garissa, Kenya, April lalu yang menewaskan 150 orang.

Sementara dua lainnya yakni Maalim Daud dan Hassan Afgooye bertugas di belakang panggung, seperti melatih, merekrut, dan mendanai kelompok tersebut, seperti disampaikan Kemlu AS.

Al-Shabaab menjajah Somalia selama beberapa tahun hingga diusir dari ibukota Mogadishu oleh tentara Uni Afrika tahun 2011. Sejak itu, al-Shabaab satu per satu kehilangan daerah kekuasaannya, meski kini masih menggenggam sebagian wilayah perdesaan dan melancarkan gempuran.

Salah satu aksi terbesar mereka memakan 67 korban tewas di pusat perbelanjaan Westgate di ibukota Nairobi, Kenya, pada September 2013. Uganda, yang juga punya tentara di Somalia untuk melawan mereka, pun tak luput dari serangan di tahun 2010.

Kemlu AS sebelumnya juga telah memberi ganjaran uang untuk informasi keberadaan petinggi al-Shabaab lain dalam program yang sama.

Sejak tahun 1984, Kemlu menambahkan, program Imbalan untuk Keadilan telah menggelontorkan dana lebih dari US$125 miliar (Rp1,6 triliun) kepada lebih dari 60 orang yang "memberikan informasi yang mengirim teroris ke balik jeruji besi atau mencegah aksi terorisme internasional."

(den)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar