Tarif Turun, Pelanggan Telkomsel di Indonesia Timur Naik
Manado, CNN Indonesia -- Telkomsel mengaku bahwa penurunan tarif data yang mereka lakukan di sejumlah kawasan di Indonesia Timur memberikan dampak dari sisi jumlah peningkatan pelanggan.
"Positif dampaknya. Ada peningkatan jumlah pengguna, tapi masih relatif kecil karena pelanggan di sana (Indonesia Timur) tidak begitu banyak," ujar Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriensyah kepada CNN Indonesia usai peluncuran 4G LTE di Manado, Jumat (9/10).
Sayangnya ia tidak menjelaskan lebih rinci soal jumlah kenaikan atau total pelanggan Telkomsel yang bertambah setelah tarif internet diturunkan.
Setelah memutuskan menurunkan tarif internet September lalu, Telkomsel langsung melaporkannya ke Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Penurunan terjadi di sejumlah zona agar tak mengalami disparitas yang jauh dibandingkan zona yang tarifnya paling murah. Penurunan tarif dimulai dari 4,3 persen hingga 34 persen yang disesuaikan dengan tarif dan zonanya.
Komisioner BRTI Bidang Hukum, I Ketut Prihadi Kresna, mengkonfirmasi bahwa lembaganya telah menerima laporan dari Telkomsel soal penurunan harga ini.
Menurut laporan Telkomsel, kata Ketut, penurunan tarif terbesar terjadi di zona 12 sebesar 15 persen sampai 34 persen. Zona ini meliputi Maluku dan Papua.
Penurunan ini sendiri terjadi tak lama setelah muncul petisi di Change.org yang meminta Telkomsel menurunkan tarif Internet di kawasan timur lantaran perbedaan yang terlalu tinggi dibandingkan kawasan barat. Perbedannya bahkan bisa mencapai 110 persen.
Menkominfo Rudiantara dalam suatu kesempatan juga mengatakan bahwa untuk mengatasi kesenjangan di Indonesia Timur, dia meminta agar operator untuk menurunkan tarif.
Sementara jangka panjangnya, Rudiantara bilang bahwa akan diteruskan proyek Palapa Ring yang akan menghubungkan internet di Indonesia Timur dan diharapkan bisa menghadirkan kecepatan hingga 10 Mbps. (tyo)
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar