Seperti dikutip Independent, data terbaru sebuah penelitian menunjukkan bahwa pria cenderung lebih cemburu pada hal-hal yang berbau perselingkuhan seksual.
Sementara sebaliknya perempuan lebih mudah jadi cemburu, jika mencurigai pasangannya melakukan ketidaksetiaan yang sifatnya emosional.
Meski stereotipe antara jenis kelamin itu sering memicu kontroversi, namun bagaimanapun hasil penelitian dari Norwegia ini adalah sebuah fakta.
Ironisnya penelitian itu dilakukan di negara yang sangat menjujung tinggi persamaan hak antar jenis kelamin. Misalnya, hanya di Norwegia para ayah didorong untuk sama terlibatnya dengan proses pengasuhan anak dengan para ibu.
Norwegian University of Science and Technology (NTNU) bekerja sama dengan University of Texas mengumumkan penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal akademikElsevier itu. Penelitian mereka melibatkan 1.000 orang partisipan.
Mons Bendixen, profesor dari Departemen Psikologi, NTNY menyebut para wanita yang acuh tak acuh atas kedekatan emosi pasangannya dengan wanita lain cenderung lebih akan bersikap peduli pada anak-anak tanpa menggunakan sumber daya si pasangannya.
“Tampaknya pengalaman masa lalu yang melibatkan ketidaksetiaan, tidak terlalu memengaruhi pria dan wanita,” kata Bendixen.
“Dalam sudut pandang peran gender tradisional dipercaya bahwa kecemburuan itu dipelajari. Tapi kini kami dengan percaya diri mengatakan reaksi itu adalah mekanisme yang merupakan bagian dari pola pikir manusia berdasarkan hasil penelitian di seluruh negeri ini,” katanya. (utw/utw)
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar