Meski Diprotes, Jepang Kembali Aktifkan Reaktor Nuklir
Jakarta, CNN Indonesia -- Jepang mengaktifkan reaktor kedua di PLTN Sendai, sebelah barat daya Pulau Kyushu pada Kamis (15/10), sesuai dengan kebijakan pemerintah Jepang yang tidak populer untuk kembali bergantung pada energi nuklir pasca bencana Fukushima tahun 2011 silam.
Dilaporkan Reuters, per tahun 2030, Perdana Menteri Shinzo Abe menginginkan sekitar 20 hingga 22 persen kebutuhan energi Jepang dipasok dari energi nuklir. Namun, visi ini dianggap tak realistis, sementara perlawanan terhadap energi nuklir terus meluas.
Jajak pendapat di Jepang secara berturut-turut menunjukkan perlawanan dari publik Jepang terkait program ini, meskipun tagihan listrik menjadi melonjak tinggi akibat perpindahan ke energi fosil yang mahal.
Pengaktifan unit nomor dua PLTN Sendai menjadi tanda kemajuan pemanfaatan nuklir Jepang yang sebelumnya terhenti karena semua reaktor PLTN ini dimatikan demi pengecekan keamanan.
Selain itu, pada Agustus lalu, Kyushu Electric Power Co mengaktifkan unit reaktor nomor satu atas persetujuan badan atom Jepang, menyusul ulasan dan pengecekan alat selama dua tahun.
Unit reaktor nomor dua akan mulai memproduksi listrik pada 21 Oktober mendatang, dan diperkirakan memulai operasi komersial sekitar pertengahan November.
Meski begitu, Jepang masih butuh waktu lama sebelum dapat mengoptimalkan kembali sumber daya nuklirnya. Menurut pakar dari Reuters, hanya tujuh dari 42 reaktor nuklir di Jepang yang nampaknya akan diaktifkan kembali dalam beberapa tahun ke depan.
Sejak bencana nuklir terburuk yang terjadi 25 tahun lalu di Chernobyl, Ukraina, ketika PLTN Fukushima Daiichi yang bocor melepaskan materi radioaktif, sehingga 160 ribu warga terpaksa dievakuasi dan hingga kini belum bisa pulang ke tempat tinggalnya. (ama)
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar