Kapok Kebakaran Hutan, Aspek Pencegahan Akan Diutamakan


JakartaCNN Indonesia -- Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan pada Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan di Jakarta Ruandha Agung Sugardiman mengatakan pihaknya akan mengutamakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk masa mendatang.

"Kebijakan sekarang berorientasi pada pencegahan karhutla yaitu 80 persen, sementara pemadaman hanya 20 persen," kata Ruandha saat diskusi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Selasa (20/10).

Ruandha menyebut pemerintah Singapura tahun ini tidak menuntut pemerintah Indonesia karena asap karhutla yang turut mengepung negara tersebut. Sebaliknya, Ruandha mengatakan Singapura turut ambil peran dalam penegakan hukum. 

"Singapura malah akan membereskan perusahaan (Singapura) yang turut menyebabkan karhutla. Saya dengar mereka menerapkan denda sebesar US$ 50-100 per hari," katanya.


Dalam aspek pencegahan, gambut menjadi salah satu poin penting yang harus diperhatikan. Sekat kanal diperlukan agar gambut selalu basah sehingga tidak mudah terbakar.

"Selama ini pemetaan gambut menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian. Sementara, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai pengguna data tersebut," katanya.

Lembaga World Resources Institute mencatat ada hampir 100 ribu kebakaran hutan yang terdeteksi di Indonesia pada tahun 2015. 

Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding tahun 2006, yang merupakan pemegang rekor kebakaran selama setahun di Indonesia, tapi masih di bawah kebakaran tahun 1997-1998 yang disebut kebakaran hutan terparah yang pernah tercatat. 

Sebelumnya, Tim Kepresidenan mengatakan solusi untuk mengatasi kebakaran di lahan gambut itu dilakukan dengan membuat kanal bersekat dan di sisi kanan dan kirinya diberi stok air dengan embung. Dengan cara itu dilakukan pembasahan (rewetting) lahan gambut. (bag)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar