Jakarta, CNN Indonesia -- Seperti halnya Instagram, Steller merupakan jejaring sosial berbagi foto dan gambar. Maka tak heran bila kebanyakan platform ini diisi oleh postingan foto-foto ciamik ala fotografer, namun tentu saja ditambah dengan tutur teks yang menggugah pula.
Kendati seperti berisi album foto yang bercerita, bukan berarti Steller ini hanya layak digunakan untuk fotografer atau yang gemar mencorat-coret gambar. Setidaknya itu yang diungkapkan oleh Dita W.Yolashasanti, salah satu pengguna Steller pertama di Indonesia.
"Tidak juga. Tapi memang dengan menggunakan Steller, kita dilatih untuk memikirkan visualnya agar konten kita jadi lebih menarik untuk dibaca. Buat saya pribadi penting untuk memadukan text dan visual secara seimbang," kata Dita kepada CNN Indonesia, melalui email.
 |
Wanita yang menjadi kurasi untuk konten Steller Indonesia ini mengatakan, Steller mengajak penggunanya bercerita lewat foto, video dan text. Bila dibandingkan dengan seperti Instagram, jejarng sosial itu terbatas oleh satu postingan atau waktu--bila berbentuk video).
"Keterangan harus ditulis di caption. Sulit untuk bercerita lebih detil. Steller menjawab tantangan ini dengan menghadirkan flow bercerita," ujar Dita.
"Kita bisa bebas bercerita dari halaman ke halaman dengan ilustrasi foto dan video. Buat yang suka membuat tutorial seperti saya, format Steller ini pas banget. Ada text untuk membahas proses dan ada video untuk menunjukkan cara. Bentuknya yang seperti buku juga jadi daya tarik sendiri. Seolah semua orang dengan mudah bisa mem-publish cerita sendiri," tandasnya.
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar