Cerita Jokowi Soal Lembah Silikon dan Alibaba ke Indonesia


JakartaCNN Indonesia -- Beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo sempat berkunjung ke sejumlah perusahaan teknologi di Silicon Valley, San Francisco, Amerika Serikat. Ada yang membuat Jokowi sedikit was-was mengenai hasil kunjungannya ke lembah silikon tersebut.

Di sela sambutannya di acara Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) yang digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang Selatan, Jokowi mengaku 'kewalahan' dengan perubahan industri ekonomi digital.

"Semakin pusing saya. Saya kaget pas masuk ke Silicon Valley. Saya merasa tertinggal jauh sekali," ucapnya di atas podium, Rabu (27/4).

Ia mengungkapkan, saat ia mengunjungi inkubator Plug & Play membuatnya semakin berpikir keras mengenai bagaimana mengejar pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia agar tidak tertinggal jauh dengan negara maju.

"Saya memutuskan dalam pikiran saya, bahwa pulang ke Indonesia secepat-cepatnya kita harus bergerak. Tidak ada waktu lagi. Jika tidak, bisa betul-betul tertinggal," sambungnya menggebu-gebu.

Ia juga mengatakan, setidaknya startup di Indonesia bisa semakin diperluas lagi agar betul-betul bisa menyamai negara lain yang lebih maju dan sudah memulai startup sejak tahun-tahun lalu.

"Bagaimana kita menyiapkan worksop, inkubator, modal ventura. Dari situ ekosistem akan terbentuk," ucapnya lagi.

Ia juga berkaca pada Thailand yang rencananya tahun ini akan menggelontorkan Rp7 triliun untuk mengembangkan startup di negaranya.

"Kalau kita tidak berani melebihi mereka, kita harus siap ditinggal. Saya tanya kepada para pelaku e-commerce kita, apakah kita akan menang? Mereka jawabnya, kalau di-support di belakang, pasti akan menang," serunya.

Dari harapan Jokowi dan ekspektasinya terhadap pertumbuhan industri ekonomi digital di Tanah Air, ia mengakui bahwa Indonesia telah berupaya untuk mengembangkannya.

Hal tersebut ditandai dari munculnya banyak perusahaan digital seperti Traveloka, Tokopedia, dan startup seperti Gojek hingga aplikasi Halodoc.

"Yang saya tahu, kita sudah berjalan. Saya dengar Alibaba sudah masuk (ke Indonesia). Ini jadi peringatan bahwa dari luar melihat potensi yang kita miliki sangat besar," tutur Jokowi.

Ia menyambung, "hal itu adalah peluang yang harus diisi. Enggak apa-apa gabung, tapi semua sektor harus segera diisi. Startup juga harus disiapkan anggarannya."

Diketahui pada pertengahan April kemarin, raksasa e-commerce asal China, Alibaba Group Holding baru saja mengambil langkah besar dengan membeli saham sebesar US$1 miliar atau setara Rp13 triliun dari Lazada Group. Berikut sejumlah investor yang melepaskan sahamnya kepada Alibaba.

Berangkat dari ambisi besar untuk menguasai pasar Asia Tenggara, Alibaba akhirnya berani membeli saham Lazada. 
(tyo) 

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar