Sianida di Kopi Mirna Diduga Jenis Hidrogen, Amat Berbahaya


JakartaCNN Indonesia -- Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Komisaris Besar Musyafak menduga jenis sianida yang dibubuhkan ke kopi Wayan Mirna Salihin adalah hidrogen sianida. Akibat kopi bersianida itu, nyawa Mirna tak tertolong.

"Indikasinya hidrogen sianida. Sianida itu larut dalam kopi Mirna. Tidak berwarna, pahit seperti almond," ujar Musyafak di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (2/2).

Hidrogen sianida merupakan senyawa kimia yang bisa didapat di toko kimia. Zat beracun tersebut umumnya digunakan untuk keperluan industri.

"Itu memang digunakan oleh perusahaan pertambangan. Tidak dijualbelikan untuk umum," kata Musyafak.

Hidrogen sianida ialah senyawa anorganik dengan rumus molekul HCN. Senyawa tersebut berbentuk cairan tak berwarna dan sangat beracun, dengan titik didih sedikit di atas suhu ruangan, 25.6 derajat Celcius.

HCN diproduksi dalam skala industri dan sangat bernilai karena digunakan sebagai bahan baku banyak senyawa kimia, mulai polimer sampai obat-obatan.


Musyafak menekankan, hidrogen sianida dalam kopi Mirna masih dugaan. Menurutnya, ada banyak kemungkinan karena kandungan sianida dalam kopi Mirna sampai saat ini masih diselidiki oleh Laboratorium Forensik Mabes Polri.

"Bisa serbuk atau cair karena dua-duanya larut dalam air. Berbahaya juga dua-duanya," ujar Musyafak.

Musyafak menyebut semua jenis sianida sangat berbahaya jika terkonsumsi oleh manusia. Sianida yang tercampur air dan terkonsumsi oleh manusia, kata dia, akan menyebabkan kerusakan organ dalam tubuh.

"Sianida cukup cepat berdifusi dengan jaringan sel tubuh. Lima belas detik pun bisa masuk langsung dalam sel tubuh. Tiga menit bisa mempengaruhi frekuensi napas, cepat dan dangkal. Bisa memicu gangguan aktivitas otot jantung yang mengakibatkan kematian,” kata Musyafak.

Oleh sebab reaksi sianida yang cepat itu, tubuh memerlukan banyak oksigen. “Maka frekuensi pernapasan butuh lebih banyak, 8 sampai 10 menit,” ujar Musyafak.

Musyafak belum bisa menyampaikan kuantitas sianida yang persisnya terkandung dalam kopi Mirna. Menurut dia, kuantitas sianida bukan persoalan jika penyidik telah menemukan bukti otentik bahwa penyebab kematian Mirna adalah akibat sianida.

"Sampel positif sianida, di lambung (Mirna) juga ada. Kuantitasnya tidak perlu diperdebatkan," ujar Musyafak. 

Mirna tewas usai meminum kopi vietnam yang telah dicampur sianida. Ketika peristiwa itu terjadi, Mirna sedang bercengkerama dengan Jessica Kumala Wongso dan Hani di Restoran Olivier, Grand Indonesia Jakarta, 6 Januari.

Jessica kini ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana dalam kasus kematian Mirna, dan ditahan Polda Metro Jaya.


(agk)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar