Target Kunjungan Wisatawan DIY Tahun 2015 Terlampaui


 YOGYA - Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) maupun wisatawan domestik ke DIYpada 2015 ini telah melampaui target.
Bahkan target tersebut telah tercapai sebelum pergantian tahun, tepatnya tercapai pada November 2015.
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Aris Riyanta menuturkan, pihaknya menargetkan Wisman yang datang ke DIY sebanyak 280 ribu orang pada 2015. Namun begitu pada November 2015, target tersebut telah terlampaui.
“Sudah kok, bahkan di bulan November kemarin sudah lewat targetnya. Di akhir tahun kemarin, kunjungan Wisman berada di posisi 290 ribu Wisman,” ujar Aris, sapaan akrabnya kepada Tribun Jogja, Jumat (1/1/2015).
Dia menyebut, Wisman yang datang ke DIY pada tahun ini masih didominasi dari Belanda yakni sekitar 30 ribu orang, lalu Jepang sekitar 27 ribu orang. Sisanya didominasi oleh Wisman yang berasal dari Malaysia, Perancis, Australia, Jerman, Korea hingga Tiongkok
“Iya paling tinggi masih berasal dari negara yang pernah menjajah kita. Mungkin mereka ingin tahu, dulu kakeknya membangun bangunan di Kotabaru seperti apa sih,” jelas dia.
Sementara untuk wisatawan domestik, pihaknya menargetkan yang mengunjungi DIY pada 2015 ini sebanyak 3,4 juta orang.
Namun demikian pada November 2015 telah mencapai 3,3 juta orang. Dia pun optimis pada libur tahun baru ini, wisatawan naik sebanyak 400 hingga 500 ribu orang.
Menurutnya, wisatawan yang mengunjungi DIY pada 2015 meningkat dibanding tahun sebelumnya. Rinciannya, peningkatan untuk Wisman sebanyak 5-10%, sementara untuk wisatawan domestik sebanyak 10-15%. Tetapi Aris optimis, wisatawan yang mengunjungi DIY lebih dari itu.
“Selama ini wisatawan yang kami hitung berdasarkan tamu yang menginap di hotel yang dicatat oleh PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia). Tapi kan wisatawan tidak hanya menginap di hotel saja, ada yang di tempat saudara dan lain sebagainya,” tuturnya.
Aris menambahkan untuk mempermudah wisatawan dalam mengunjungi obyek wisata di DIY, pihaknya akan menerapkan sistem park and ride. Dalam artian, wisatawan memarkirkan kendaraan di lokasi yang ditentukan, kemudian menuju obyek wisata menggunakan shuttle bus.
“Ini untuk mengurangi kemacetan yang ada. Selain manajemen traffic yang sudah diterapkan. Harapannya ini untuk memudahkan dan memanjakan wisatawan,” jelas Aris
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Arief Budi Santoso mengatakan, potensi wisata DIY berupa wisata budaya, alam, dan minat khusus dapat dijadikan kekuatan DIY dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Pun menurutnya kekuatan tersebut harus dipersiapkan sebelum bandara baru di Kulonprogo selesai pembangunannya.
“Karena nantinya wisatawan yang hadir akan lebih banyak. Ketika potensi wisata kita kembangkan, infrastruktur memadai. Itu bisa membuat DIY lebih kuat menyongsong MEA,” jelas Budi saat ditemui di Kompleks Kepatihan, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan DIY, Didik Purwadi mengatakan, DIY saat ini diharapkan pemerintah pusat untuk meningkatkan kunjungan Wisman, menggantikan Bali. Sebab, Bali sudah tidak bisa ditambah lagi targetnya.
“Menurut kabar, Bali itu sudah jenuh, tidak bisa menambah (wisman) lagi. Salah satu yang diharapkan dari Yogya. Jadi total wisman di Jogja diharapkan selalu naik,” jelas Didik.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar