Rektor UGM Yakin MEA Tak Akan Lemahkan Perekonomian Indonesia


SLEMAN - Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa MEA tidak akan melemahkan dan mengancam perekonomian negara.
Sebaliknya, MEA menjadi peluang bagi peningkatan kemampuan daya saing SDM dan meningkatkan pertumbuhan industri nasional.
“Perlu kita sadari karakter bangsa kita ini, apabila dapat tekanan lalu diberi pesaing, justru bangkit menjadi unggul,” ujar Dwikorita di hadapan 1.092 lulusan Program Pascasarjana, yang mengikuti prosesi wisuda di Grha Sabha Pramana UGM, Selasa (19/1/2016).
Menurut Dwikorita, Indonesia memiliki kapasitas SDM lulusan Perguruan Tinggi (PT) yang cukup handal sehingga mampu menopang dan sekaligus mampu menjadi pengendali arus keterbukaan ekonomi di ASEAN.
Ia mencontohkan, dua perusahaan BUMN yang sebelumnya tidak memiliki pesaing sebelumnya, namun ketika ada kompetitor di dalam negeri justru semakin maju dan berkembang.
“Tahun 2014 lalu BRI mendapatkan keuntungan terbesar Rp 24 triliun, nilainya jauh dari keuntungan bank swasta dan bank BUMN lain. Sementara itu, Garuda Indonesia yang sebelumnya menjadi satu-satunya maskapai nasional yang pernah dimiliki pemerintah di masa lalu, ketika mendapatkan kompetitor lain justru semakin maju dan semakin baik dalam hal pelayanan. Berdasarkan rangking, maskapai ini mampu mengalahkan Singapore Airlines,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para lulusan master, spesialis dan doktor yang baru diwisuda untuk tidak gentar dalam menghadapi persaingan dengan tenaga kerja asing di kawasan ASEAN.
Wisuda UGM kali ini diikuti 1.092 orang yang terdiri dari 993 lulusan master termasuk 7 wisudawan dari warga negara asing, 53 spesialis, dan 47 doktor.
Masa studi rata-rata untuk program magister adalah 2 tahun 8 bulan, sedangkan spesialis 4 tahun 9 bulan, sedangkan program doktor 5 tahun 11 bulan.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar