Pedagang di Pasar Beringharjo pun Belajar Bahasa Inggris Demi Kelancaran Transaksi Jual Beli



 YOGYA - Bahasa Inggris saat ini memang telah menjadi bahasa internasional, yang mana hampir seluruh negara di dunia sudah memberlakukan hal tersebut untuk berkomunikasi, selain bahasa ibunya.
Untuk berkomunikasi dengan orang dari luar negaranya, sebagian besar penduduk dunia memang menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa komunikasi di dunia internasional.
Tak terkecuali di Yogyakarta, dan satu di antaranya adalah diPasar Beringharjo, yang merupakan satu pasar tradisional terbesar yang dimiliki oleh Kota Gudeg.
Tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan domestik, pasarBeringharjo yang terletak di kawasan wisata belanja Malioboro, juga tak jarang diserbu oleh para wisatawan asing. Mereka umumnya datang untuk membeli oleh-oleh berupa pernak-pernik kerajinan tangan khas Yogya, kuliner, maupun batik.
Karena hal itulah, beberapa pedagang di Pasar BeringharjoYogyakarta sengaja belajar bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Hal itu dilakukan demi memperlancar mereka berkomunikasi dan bertransaksi jual beli bersama wisatawan mancanegara.
Satu di antaranya seperti yang dilakukan oleh Sri Wulandari (28), seorang pedagang batik yang sudah berjualan di pasar tersebut sejak delapan tahun lalu.
Ia mengaku bahwa bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, memang sangat penting untuk dipelajari demi kelancarannya dalam menjual barang-barang jualannya. Sampai-sampai ia pun rela untuk mengambil kursus bahasa Inggris.
Saat bertemu dengan Tribun Jogja, Rabu (13/1/2016) siang, wanita yang akrab disapa Wulan ini tampak sedang menawarkan batik-batik yang ia jual kepada wisatawan asing.
"Hallo Mister, Can I Help You?" , sapa Wulan kepada wisatawan mancanegara dengan bahasa Inggris berlogat kental ala Yogyakartanya.
Sang wisatawan pun tersenyum dan menjawab dengan bahasa Inggris kepadanya.
"Sangat membantu sekali dalam berjualan di sini. Tapi ya sayaenggak terlalu jago ngomong bahasa Inggris. Hanya sekadar menyapa, ngobrol-ngobrol, harga, warna dan lainnya. Tapi yang paling agak rumit ketika wisatawan asingnya nawar harga," ungkap Wulan sambil tertawa.
Ia melanjutkan, lantaran bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris, dirinya mengaku pernah diminta berfoto selfie bersama wisatawan mancanegara yang membeli batik di tempatnya untuk kenang-kenangan.
Wulan pun mengaku selalu senang ketika kedatangan wisatawan mancanegara, sebab selain barang jualannya laku dibeli, ia pun bisa belajar lebih banyak lagi bahasa asing kepada pembelinya.
"Waktu itu saya memang inisiatif untuk kursus, soalnya memang menurut saya itu perlu banget. Bukan saja dipakai saat berjualan di pasar, tapi saya ajarin juga sama anak saya yang masih balita," ujarnya.
Untuk wisatawan mancanegara yang datang berbelanja ke PasarBeringharjo, umumnya lebih banyak didatangi oleh wisatawan asal Australia. Selain negara tersebut, ada pula wisatawan asing asal Belanda, Inggris, Malayasia dan Singapura yang kerap berbelanja ke pasar itu.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar