Golkar Diprediksi Hadapi Lima Tantangan Berat Tahun Ini


JakartaCNN Indonesia -- Partai Golongan Karya tahun ini diprediksi akan menghadapi tantangan yang sama beratnya dengan tahun lalu. Menurut Sekretaris Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo, terdapat lima masalah yang akan membayangi perjalanan Golkar sepanjang tahun ini.

Masalah pertama yang disoroti Bambang adalah konflik internal partai beringin yang tak kunjung selesai. Menurutnya, soliditas Golkar akan semakin lama terwujud jika konflik antara dua kubu di sana tidak segera diselesaikan tahun ini.

"Desakan munas, baik dari dalam maupun dari luar partai, juga semakin kuat dan masif. Desakan munas yang makin kuat terutama setelah ketua Dewan Pembina Akbar Tanjung bersuara, harus segera dicarikan solusinya agar perpecahan internal tidak semakin dalam, melebar, dan berujung dapat menghancurkan masa depan partai," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (1/1).

Selain konflik internal, masalah yang membayangi Golkar tahun ini adalah skandal dugaan pemufakatan jahat terkait perpanjangan Kontrak Karya PT Freeport Indonesia. Perkara tersebut diprediksi akan berdampak pada elektabilitas Golkar karena salah satu politisinya, Setya Novanto, diduga terlibat skandal itu.

Masalah lain yang diprediksi akan dihadapi Golkar adalah legalisasi kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai beringin oleh pemerintah. Bambang berkata, Pemerintah hingga saat ini terkesan memelihara konflik di internal Golkar karena belum ada pengesahan kepengurusan DPP dari kedua kubu.

"Tampaknya Pemerintah cenderung memelihara konflik di internal partai Golkar dengan belum diterbitkannya SK kepengurusan hasil Munas Bali," katanya.

KMP Melemah, Golkar Terdampak

Persoalan melemahnya kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) di parlemen juga dianggap akan berdampak pada Golkar. Bambang memprediksi kekuatan KMP akan semakin melemah tahun ini. 

Bergesernya dukungan beberapa partai yang sebelumnya berada di KMP ke Koalisi Partai Pemerintah dianggap menjadi sebab pelemahan akan terjadi. "Padahal taring Golkar kemarin-kemarin begitu tajam karena soliditas KMP yg menguasai mayoritas suara," ujarnya.

Kekalahan calon-calon kepala daerah dari Golkar di ajang Pilkada serentak 2015 juga dipandang harus mendapat perhatian khusus. Pasalnya, menurut Bamsoet, saat ini elektabilitas Golkar sudah semakin merosot jika dibandingkan dengan kondisi saat Pemilu 2014 silam.

"Berbagai survei menunjukan jika pemilu diadakan hari ini, maka Partai Golkar akan menempati rangking ke 5 dilangkahi Gerindra yang naik menjadi nomor dua sementara PDIP tetap bertengger di nomor satu," katanya.

Bambang pun mengimbau agar konsolidasi segera dilakukan Golkar di awal tahun ini. Pertimbangan bergabung dengan Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo juga menjadi salah satu saran Bambang kepada rekan-rekannya di partai beringin.

"Keputusan penting juga harus segera diambil oleh partai Golkar mengenai tawaran bergabung di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Apakah tetap di luar pemerintahan atau ikut mewakaf kan satu atau dua kader terbaiknya untuk membantu pemerintahan tanpa harus keluar KMP dan tidak bergabung dengan KIH," katanya. (rdk)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar