Liputan6.com, Yogyakarta - Gurauan membawa bom kembali menimbulkan kehebohan di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta. Walaupun sudah ada 3 kasus sebelumnya, aksi itu terulang.
Candaan membawa bom kali ini berasal dari 3 mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta. Ketiga mahasiswa yang berinisial R, Rb dan Aa itu melontarkan candaan tersebut saat tas bawaan mereka akan diperiksa petugas keamanan bandara.
Humas Bandara Adisutjipto Edwin Wibowo membenarkan kejadian pada Selasa pagi tersebut. Saat diperiksa petugas, barang bawaan 3 mahasiswa itu ternyata hanya pakaian dan makanan. Kendati demikian, ketiga mahasiswa ini batal berangkat dengan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-231 tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Saat diperiksa petugas, ketiga calon penumpang mengaku hanya bercanda membawa bom," ucap Edwin di Yogyakarta, Selasa (19/1/2016) malam.
Humas Bandara Adisutjipto Edwin Wibowo membenarkan kejadian pada Selasa pagi tersebut. Saat diperiksa petugas, barang bawaan 3 mahasiswa itu ternyata hanya pakaian dan makanan. Kendati demikian, ketiga mahasiswa ini batal berangkat dengan pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-231 tujuan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
"Saat diperiksa petugas, ketiga calon penumpang mengaku hanya bercanda membawa bom," ucap Edwin di Yogyakarta, Selasa (19/1/2016) malam.
Edwin menjelaskan, pihaknya tidak menganggap enteng candaan membawa bom di bandara. Ia akan menganggap serius sesuatu yang dapat membawa bahaya meskipun itu dimulai dari bercanda.
"Meskipun bercanda, hal ini tidak bisa dibiarkan dan tetap kami serahkan ke Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Udara untuk ditindaklanjuti," beber Edwin.
Pada Jumat 8 Januari 2016 lalu, seorang nenek juga diamankan petugas bandara karena mengaku membawa bom. Alasannya sepele, dia hanya kurang sabar dan kesal atas pemeriksaan bandara yang ketat. Nenek beinisial LM kemudian mengaku membawa bom.
"Meskipun bercanda, hal ini tidak bisa dibiarkan dan tetap kami serahkan ke Polisi Militer (POM) TNI Angkatan Udara untuk ditindaklanjuti," beber Edwin.
Pada Jumat 8 Januari 2016 lalu, seorang nenek juga diamankan petugas bandara karena mengaku membawa bom. Alasannya sepele, dia hanya kurang sabar dan kesal atas pemeriksaan bandara yang ketat. Nenek beinisial LM kemudian mengaku membawa bom.
0 komentar:
Posting Komentar