WESTON - Seekor singa gurun yang ditembak mati oleh seorang pemburu di Weston, Idaho tenggara mengejutkan sejumlah ahli biologi. Kucing liar terbesar di Amerika utara itu memiliki dua gigi yang muncul dari dahi.
Perburuan itu terjadi pekan lalu. Pemburu yang tak diketahui namanya itu kemudian memotret foto bangkai singa gunung itu.
Foto itu menunjukkan dua gigi tajam berwarna kuning dan kumis putih mencuat dari sisi kiri dahinya. Gambar ini kemudian dikirim ke kantor Idaho Fish dan Kantor Wilayah Tenggara Game di Pocatello.
Mereka pun bingung dengan penampakan singa tersebut. "Ini situasi yang aneh dan foto aneh," kata Zach Lockyer, seorang ahli biologi satwa liar seperti dikutip dari MIRROR, Sabtu (9/1/2016).
Singa gurun itu memiliki kelainan fisik yang aneh karena gigitambahan muncul dari jaringan keras. Ini memunculkan banyak teori tentang penyebabnya.
Beberapa ahli berpendapat bila gigi itu adalah sisa-sisa kembar siam yang meninggal di rahim induknya. Ahli lain mengklaim itu adalah tumor langka yang disebut teratoma.
Jenis tumor ini mengandung jaringan dan komponen organ, dalam beberapa kasus adalah rambut, gigi dan tulang. Teori lain menjelaskan, cedera rahang singa menyebabkan penyembuhan dengan cara yang tidak tercatat.
Lockyer berpendapat teori ini yang paling mungkin karena mulutsinga itu menunjukkan tanda-tanda cedera. Adapun pemburu dikabarkan akan membawa bangkai singa ke ahli kulit binatang.
Namun ahli biologi berharap singa itu dibawa kepada mereka agar dapat dilakukan pengambilan sinar-X untuk mengetahui penyebabnya. Untuk diketahui, singa gunung ini biasanya terlihat pada malam hari.
Berat singa jantan dapat mencapai 100 kg, sedangkan betina dapat mencapai 64kg.
0 komentar:
Posting Komentar