Ajudan Kim Jong Un Tewas dalam Kecelakaan Mobil


JakartaCNN Indonesia -- Seorang pejabat senior partai berkuasa Korea Utara sekaligus ajudan pemimpin Korut Kim Jong Un tewas dalam kecelakaan mobil. Insiden ini menambah daftar panjang kematian dramatis dalam lingkaran yang dekat dengan pemimpin negara itu.

Kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan pada Rabu (30/12) bahwa Kim meninggal pada Selasa (29/12) dalam sebuah kecelakaan mobil pada usia 73 tahun. Laporan KCNA tidak merinci penyebab kecelakaan tersebut. 

Kim Yang Gon merupakan seorang sekretaris Partai Buruh dan kepala Departemen Front Serikat, unit Partai Buruh yang menangani hubungan Korut dengan Korea Selatan. Kim Yang Gon merupakan "kawan terdekat, pasangan revolusioner yang solid" Kim Jong Un, menurut laporan kantor berita Korea Utara, KCNA, pada Rabu (30/12). 

Kim merupakan bagian dari delegasi tingkat tinggi yang berpartisipasi dalam pembicaraan kedua negara ketika ketegangan antar negara meningkat akibat saling tembak artileri di perbatasan pada Agustus lalu. 

Pembicaraan itu menghasilkan kesepakatan yang mengakhiri kebuntuan, dan kedua negara sepakat membuka kembali dialog untuk memperbaiki hubungan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Kim Yong Gon nampak lebih dekat dengan Kim Jong Un, dan terlihat menemani sang pemimpin muda ini inspeksi ke berbagai peternakan dan pabrik, serta sejumlah pertemuan diplomatik.

Menurut Michael Madden, seorang ahli kepemimpinan Korea Utara, Kim Yang Gon merupakan seorang penasihat yang berpengalaman dengan pemahaman yang luas soal urusan luar negeri. 

"Sehubungan dengan kebijakan Korea Selatan, Kim Yang Gon memiliki jaringan sosial yang sangat baik dan merupakan perwakilan [Korea] Utara yang baik untuk [Korea] Selatan," kata Madden.

Korea Selatan menyatakan belasungkawa dalam pesan dari Menteri Unifikasi yang dikirim melalui desa Panmunjom, desa yang berada di perbatasan militer kedua negara. 

Berbagai laporan menyebutkan Kim Jong Un kerap kali memberhentikan ajudannya, semenjak dia mengambil alih tampuk kepemimpinan dari ayahnya, Kim Jong-il yang tewas mendadak pada 2011. 

Pada 2013, ia memberhentikan dan mengeksekusi pamannya, Jang Song Thaek, atas tuduhan "kejahatan anti-revolusioner". Jang Song Thaek pernah dianggap sebagai orang nomor dua di negara itu. 

Tak hanya Kim Yang Gon, sejumlah pejabat senior Korut lainnya tewas dalam berbagai kecelakaan lalu lintas sebelumnya. Kondisi ruas jalan Korea Utara yang buruk dan tidak terpelihara, serta kepemilikan mobil jarang diduga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan lalu lintas di negara itu. 

Pada tahun 2003, ajudan untuk pemimpin Korut sebelumnya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, dan pada 2010 pejabat papan atas, Ri Je Gang juga meninggal dalam kecelakaan mobil.

"Korea Utara memiliki catatan kematian yang panjang dan mencurigakan di lingkaran dalam pejabat tingkat tinggi. Sebagian besar tewas karena dieksekusi maupun dalam kecelakaan mobil," kata pakar Korea Utara, Andrei Lankov. 

"Hampir tidak ada mobil di sana, dan keamanan untuk pejabat tinggi ketika bepergian dengan mobil sangat ketat. Mengingat hal ini, sehingga orang bisa saja skeptis terkait laporan semacam itu dari Korea Utara." (ama/den)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar