Petani Bantul Diminta Waspada Leptospirosis




BANTUL - Datangnya musim penghujan membuat Dinas Kesehatan Bantul bersiap menghadapi potensi penyakit yang mengiringinya.
Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Bantul Pramudi Dharmawan mengungkapkan dua penyakit yang perlu diwaspadai warga Bantul adalah demam berdarah (DB) dan Lepstopirosis.
"Kalau secara jumlah banyak DB, tapi kalau prosentase keganasan banyak leptispirosis," terangnya pada Minggu (15/11/2015).
Leptospirosis yang ditularkan lewat bakteri dalam urin tikus menjadi rawan di Bantul menurutnya karena banyak sungaiBantul mendapat aliran air setelah melewati Sleman dan Kotamadya Yogyakarta.
"Jika ada tikus dari daerah utara, penampungannya di tempat kita, karena air mengalir dari tempat tinggi ke rendah," ungkapnya.
Karena penularan leptospirosis biasanya melalui aliran sungai maka menurutnya banyak diantara korbannya merupakan petaniyang kurang memperhatikan jika ada luka terbuka di kaki yang bisa menjadi tempat masuknya bakteri leptospira.
"Kita selalu memberi pengarahan, patani di musim penghujan kalau bisa pakai sepatu bot," katanya.
Karena bahayanya penyakit tersebut, ia berharap warga yang mengalami gejala leptospirosis bisa segera diperiksakan ke puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan medis.
"Leptospirosis itu 90 persen sembuh dengan antibiotik, sisanya gawat," imbuhnya. 

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar