Koki Kenakan Sarung Tangan, Tak Jamin Makanan Bebas Kuman



JakartaCNN Indonesia -- Saat makan di kedai atau restoran tak jarang kini kita temui sanga petugas penyaji mengenakan sarung tangan dari lateks. Tujuannya biasanya sungguh mulia, mencegah makanan terkontaminasi kuman yang melalui tangan sang penyaji.  

Masalahnya kemudian siapa yang bisa menjamin bahwa tangan sang penyaji benar-benar telah bebas kuman dan higienis? 

“Saya pernah melihat seorang pembuat sandwich yang merangkap menjadi kasir. Dia membuka sarung tangannya ketika menelpon pelanggan terakhir dan menggunakan kembali sarung tangannya kembali untuk memasak tanpa mencuci  tangan dulu kata Sidney Ross Singer, ahli medikal antropologi. 

Seperti dikutip Today dari article berjudul Hold the Bacteria : Made to Order Diseas salah satu tulisan dari blog Singer disebutkan memang sarung tangan lateks bertujuan untuk mencegah kontaminas kuman dari tangan yang kotor. 

Namun yang terjadi sering kali sarung tangan jadi lebih kotor karena pekerja kuliner tidak mencuci tangan ketika mengenakan atau mengenakannnya kembali setelah mencopotnya.

Proses ini sangat berbeda dengan pekerja medis yang berulang kali mencuci tangan tiap kali melakukan aktivitas. 

“Mungkin pekerja restoran berpikir sarung tangan adalah cara untuk menjaga tangan mereka bersih, bukan menggunakan sarung tangan sebagai cara untuk menjaga makanan agar tetap higienis," kata Singer.

“Setiap makanan yang disiapkan oleh seseorang yang menggunakan sarung tangan kotor bisa berpotensi menularkan apapun yang ada di tangan ke sarung tangan lalu ke makanan,” kata Singer. 

“Peraturan penyajian malanan yang dikeluarga badan pengendali obat dan makanan Amerika (FDA) menyebutkan semestinya sarung tangan digunakan satu kali saja dan sebelum menggunakan harus mencuci tangan terlebih dahulu,” kata Londa Nwadike dari FDA. 

Ada beberapa kuman yang diharapkan bisa dicegah dengan penggunaan sarung tangan lateks pada petugas penyaji kuliner.  Di antaranya adalah norovirus, hepatitis A, salmonella atau E.coli

“Jika Anda makan sandwich dengan tangan kotor, maka segala hal baik yang telah dilakukan selama persiapan makanan jadi percuma,” kata Nwandike. 

“Ini adalah peringatan bagi publik agar menyadari bahwa keamanan pangan adalah tanggung jawab semua orang — konsumen dan seluruh rantai sebelum konsumen.” 


(utw/utw)


Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar