Donald Trump Tak Terbendung


JakartaCNN Indonesia -- Donald Trump menjadi satu-satunya kandidat dalam pemilihan presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, usai rivalnya John Kasich, mengundurkan diri.

Kasich mengumumkan hal tersebut di Colombus, Ohio, Rabu (4/5) waktu setempat.

“Saya menghentikan kampanye hari ini. Saya yakin bahwa Tuhan telah menunjukkan jalan terbaik,” ujar dia, dilansir Reuters

Sebelumnya, penantang Trump lainnya, Senator Ted Cruz juga memutuskan mundur. Hal itu dikarenakan kemenangan berturut-turut Trump di negara-negara bagian yang seharusnya menjadi andalan Cruz.

Mundurnya Cruz dan Kasich jelas membuat jalan Donald Trump sebagai Presiden AS semakin mulus. Tantangan terberat Trump kini adalah mengalahkan kandidat Partai Demokrat, yang masih diperebutkan Hillary Clinton dan Bernie Sanders.

Kepada NBC News, Trump mengatakan saat ini, dia tengah fokus mengumpulkan dana sebesar US$1 miliar bersama Komisi Nasional Partai Republik, untuk melanjutkan kampanye dan memastikan suara bulat dari Partai Republik. 

Komisi Nasional Partai Republik menyerukan persatuan usai mundurnya Cruz demi fokus mengalahkan Clinton, yang menjadi ancaman terbesar bagi Trump. 

Di sisi lain, Mantan Presiden AS George W. Bush menyatakan tidak ikut campur dalam urusan pilpres kali ini, meskipun adiknya dikalahkan Trump dalam kampanye primer. 

“(Mantan) Presiden Bush tidak berencana berpartisipasi atau berkomentar soal pemilihan presiden,” kata Freddy Ford, juru bicara Bush.

Sementara John McCain, kandidat dari Partai Republik pada pilpres 2008 menyatakan akan mendukung Trump. “Seperti yang telah diungkapkan John McCain, dia akan mendukung siapapun yang menjadi nominasi dari Partai Republik, yang sekarang ini adalah Donald Trump,” ujar juru bicara McCain, Lorna Romero. 

Barisan Sakit Hati

Kendati sukses menjadi kandidat tunggal, Trump harus bekerja keras menyatukan seluruh Partai Republik untuk mendukungnya. Pasalnya, selama kampanye, Trump juga ’sukses’ melahirkan barisan sakit hati serta kekhawatiran bahwa dia akan menimbulkan bencana besar bagi partai.

Senator Nebraska Ben Sasse dari Partai Republik telah menyatakan bahwa dia tidak akan mendukung Trump. Senator Nebraska lainnya, Deb Fischer, di sisi lain, akan mendukung calon dari Partai Republik namun tidak nyaman jika harus berada di belakang Trump.

“Trump harus berupaya keras menyatukan seluruh partai,” katanya dalam wawancara bersama Nebraska Radio Network.

Selain itu, beberapa loyalis Partai Republik yang tidak setuju dengan Trump, berusaha menjegal langkah sang miliuner New York dengan melakukan rali oposisi berupa gerakan “Stop Trump” dan “Never Trump”. 

Kendati demikian, Trump tetap optimistis dengan langkahnya. 

“Saya percaya diri bisa menyatukan partai, meskipun ada beberapa orang yang saya tidak suka. Tapi, masyarakat akan memilih saya, bukan partai,” ujarnya. 

New York Times menyebut Trump akan segera membentuk tim untuk membantunya mencari kandidat calon wakil presiden, yang akan diumumkan pada bulan Juli. (les)

Sumber
Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar