Harga Premium Bisa Turun hingga Rp 4.800 per Liter?



YOGYA - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) berharap harga bahan bakar jenis Pertalite tidak melonjak lagi ke depannya.
Selisih (disparitas) harga yang kian tipis dengan Premium diharap bisa memacu pengguna pengguna Premium untuk beralih.
Seperti diketahui, harga bahan bakar khusus (BBK) kembali diturunkan oleh Pertamina di wilayah pemasaran Jawa Tengah-DIY mulai Selasa (1/3/2016).
Selisih harga di antara tiga jenis bahan bakar minyak populer, yakni Premium, Pertalite, dan Pertamax pun kian tipis.
Harga per liter Pertalite kini turun menjadi Rp7.500 sedangkan Pertamax di level Rp8.050. Adapun Premium tidak mengalami perubahan harga dan tetap di level Rp7.050 per liter.
Selain itu, penurunan harga juga terjadi pada Pertamax Plus yang kini seharga Rp8.950, Pertamina Dex Rp8.900, dan Solar non subsidi Rp7.650.
"Sekarang harga Pertalite dan Premium kan selisihnya tipis sekali, beberapa ratus rupiah saja. Jadi kemungkinan ada perpindahan pengguna lebih banyak karena masyarakat akan memilih barang berkualitas," kata Ketua Hiswana Migas DIY, Siswanto, Selasa (1/3/2016).
Perkembangan terakhir, Rapat tertutup Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dengan PT Pertamina (Persero) selama kurang lebih 5 jam, Kamis (3/3/2016) memberikan angin segar bagi konsumen premium di Indonesia.
Usai rapat, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Mulyadi mengatakan bahwa harga premium akan turun pada 1 April 2016 nanti, di bawah Rp 5.000 per liter.
"Jadi kalau mengacu kepada rumus dengan formulanya, yang ditanyakan tadi (saat rapat) itu ya sekitar Rp 4.800 per liter," ujar Mulyadi.
Menurut dia, harga Premium Rp 4.800 per liter itu disampikan sendiri oleh Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Ahmad Bambang.
"Tadi disampaikan oleh Pak Bambang Direktur Pemasaran kalau rumusnya sudah ada," kata Mulyadi.
Saat dikonfirmasi ke Ahmad Bambang, dia tidak menyanggah pernyataan Mulyadi. Menurut dia, harga premium di bawah Rp 5.000 per liter bisa terjadi di April nanti.
"Bisa saja, kalau harga (minyak dunia) rendah terus," kata Ahmad dikutip dari kompas.com.
Meski begitu, dia menuturkan ada kemungkinan lain bila melihat harga minyak dunia saat ini.
"Perkiraan saya sih (harga di April) masih di atas Rp 5.000 per liter karena sudah mulai naik lagi (harga minyak dunia)," ucap dia.

Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar