Ribuan Mahasiswi Jadi Sugar Babies untuk Kuliah dan Gaya Hidup



Jakarta Ribuan mahasiswa perempuan menawarkan diri mereka sebagai"sugar babies" kepada para laki-laki tua kaya demi mendapatkan imbalan untuk biaya kuliah dan biaya hidup.

Hampir 225 ribu anggota di situs seekingarrangement.com yang mencari hubungan saling menguntungkan sebagai sugar babies di Inggris, seperti dilansir dari thesun.co.uk, Selasa (9/2/2016).

Mereka mendaftarkan dengan alamat email universitas, setelah itu mereka mendapatkan kartu member premium gratis. Setelah memperloleh kartu member, mereka mendapatkan akses untuk berkomunikasi dengan para sugar daddies.

Brandon Wade, orang yang mendirikan situs ini pada tahun 2006, membantah situsnya mendorong para mahasiswi untuk menjual tubuh demi memenuhi kebutuhan pendidikan mereka. Mereka hanya ingin terbebas dari utang dengan cepat ketimbang memilih pekerjaan paruh waktu lainnya. 


"Ketimbang berutang atau kerja dengan gaji rendah, mereka lebih memilih jadi sugar babies. Hal itu membuat mereka lebih fokus pada pendidikan. Meski ada beberapa yang hanya memanfaatkan untuk gaya hidup kekinian," tutur Brandon. 

Brandon juga mengakui bahwa beberapa orang memandang hal ini sebagai solusi yang kontroversial. Namun ia mengklaim jika situs seekingarrangement.com membantu mahasiswi untuk lulus tanpa utang. 

Seperti kisah Eva Tomkins, mahasiswi 20 tahun yang telah memasuki tahun keduanya di situs ini. Ia mempunyai utang 25.000 Dollar AS ke Universitas Manchester Metropolitan dan biaya sewa bulanan 400 Dollar AS. Ia biasanya menemani sugar daddies pergi minum. Meski ada saja dari mereka yang mengajak untuk berhubungan seksual.

Sejauh ini Eva tak merasa malu dengan pekerjaan sampingannya tersebut. Ia malah meminta izin pada orangtuanya untuk membantu meringankan beban sang ibu membayar uang kuliah dan kebutuhan sehari-harinya.

"Setiap menemani minum, saya dibayar 200 Dollar AS. Saya tidak pernah merasa terancam. Saya menganggap sugar daddies sebagai pria kesepian. Saya memilih jalan ini sebagai pekerjaan dan tidak ada yang salah dengan apa yang saya lakukan. Saya minta restu pada ibu saya," tuturnya lagi. 


Jika Eva menjadi sugar babies untuk memenuhi kebutuhan kuliah, lain lagi dengan Evie, mahasiswi Hukum berusia 20 tahun. Ia menjadi sugar babies hanya demi membeli pakaian baru. 

Brandon mengatakan dalam 12 bulan terakhir, mahasiswi Inggris yang mendaftar di situsnya meningkat 40%. Universitas Kent memiliki "sugar babies" terbanyak, diikuti dengan universitas Cambridge.


Universitas St Andrews, tempat di mana pangeran William dan Kate Middleton berkuliah, berada di peringkat kelima dengan 533 mahasiswi yang mendaftar. Sedangkan tahun lalu, universitas Swansea menemukan satu dari 20 mahasiswinya bekerja di industri seks.


Share on Google Plus

    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar